Tidak ada satu pun manusia yang mengetahui kapan terjadinya musibah. Seperti halnya musibah banjir yang melanda sejumlah wilayah di Jabodetabek pada awal tahun baru 2020 ini.
Selain mengakibatkan kerusakan dan juga kerugian harta benda, banjir disejumlah wilayah tersebut turut menimbulkan korban jiwa.
Namun ada sejumlah pihak yang terkesan memanfaatkan musibah ini dengan momentum menunjul hidung Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan sebagai orang paling bertanggungjawab atas banjir itu.
Sosiolog, Musni Umar dalam Twitternya menyebutkan banjir telah dijadikan sarana mengumbar kedengkian dan dendam kepada Anies.
"Saking dengkinya, ada yang buat petisi #Copot Anies," tulis Musni yang juga Rektor Universitas Ibnu Chaldun (UIC) Jakarta, Kamis (9/1).
Musni bahkan menyebut kinerja Anies dan Pemprov Jakarta dalam penanganan banjir sudah sangat baik. Bahkan, jika dibandingkan dengan periode sebelumnya.
"Anies dan Pemprov DKI telah bekerja keras atasi banjir. Data menunjukkan Anies lebih baik dalam atasi banjir di DKI," kata dia.
Sejumlah pihak juga memanfaatkan musibah ini dengan membuat pengaduan dan melayangkan gugatan perdata kepada Pemprov DKI menuntut ganti rugi melalui mekanisme class action.
Adalah Tim Advokasi Korban Banjir DKI Jakarta 2020 yang memfasilitasi masyarakat yang terdampak banjir tahun baru untuk melayangkan gugatan tersebut.
Mereka beranggapan banjir besar kali ini diduga kuat akibat kelalaian Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan dan Pemprov DKI dalam pencegahan dan penanggulangan banjir .0