Laksdya Aan Kurnia resmi menjabat sebagai Kepala Badan Keamanan Laut (Kabakamla). Aan berjanji Bakamla di bawah kepemimpinannya akan menuntaskan permasalahan laut, dia juga mencontohkan masalah Natuna, Kepulauan Riau (Kepri).
"Jadi yang pertama, yang perlu diingat teman-teman bahwa kepentingan nasional Indonesia dan tantangan masalah maritim di Indonesia ini semakin meningkat, dan mungkin jadi pusat perhatian. Sebagai contoh masalah Natuna, ini yang merupakan jadi tantangan titik awal saya untuk bergerak," ujar Aan setelah acara serah terima jabatan di Mabes Bakamla RI, Jalan Proklamasi, Menteng, Jakata Pusat, Jumat (14/2/2020).
"Yang pertama masalah kehadiran di laut. Ini nanti akan saya tingkatkan di daerah spot area tidak di semua area, tapi di beberapa area yang memang perlu kita hadirkan di sana," imbuhnya.
Selain itu Aan juga mengatakan akan mengatasi masalah sinergitas disebut berkurang 30 persen, nantinya Bakamla akan bekerja sama dengan beberapa stakeholder untuk membahas masalas sinergi. Aan juga akan menata sumber daya manusia (SDM) di Bakamla.
"Masalah SDM tadi udah disinggu juga, betul ini kurang. Tapi ingat dengan sinergi ini saya bisa mengatasi ini tentunya dengan strategi yang saya laksanakan. Saya juga nggak ujuk-ujuk langsung minta (anggaran) besar ke pemerintah, nggak. Tapi akan saya tunjukkan dulu kerja saya beserta tim. Saya mohon doanya aja sama teman-teman, semoga saya bisa atasi (masalah) ini," tutur Aan.
Dalam kesempatan sertijab ini, Aan juga megucapkan terima kasih kepada Kabakamla sebelumnya Laksamana Madya TNI Achmad Taufiqoerrochman. Dia juga mengatakan agenda terdekat dia nanti yakni mengunjungi Natuna.
"Dalam kesempatan ini saya mengucapkan terima kasih kepada Pak Taufiq yang sudah melaksanakan kepemimpinannya. Bahkan nanti saya undang teman-teman ke Natuna, minggu depan nanti saya akan ke sana untuk kepentingan nasional," ucapnya.
Sementara itu, Laksamana Madya TNI Achmad Taufiqoerrochman juga menyampaikan beberapa pesan kepada Laksdya Aan. Dia berpesan agar Bakamla menjadi coast guard.
"Yang paling prioritas ini, jadi kita dapat perintah dari Presiden untuk melaksanakan fungsi coast guard. Kedua harus melakukan pendidikan dasar militer, karena untuk para militer sebagai komcat itu sudah kita lakukan kerja sama dengan angkatan laut. Bagaimana sifat dasar operasi sama dengan angkatan laut, tapi kita dasar di sana. Tetapi karakternya berbeda, penegakan hukum kita akan koordinasikan dengan kepolisian, kejaksaan dan sebagainya. Jadi pada dasarnya itu yang tugasnya," jelas Taufiq.0 det
Taufiq juga mengingatkan Aan bahwa akan ada tugas besar menanti Bakamla terkait permasalahan laut. Oleh karena itu Taufiq berpesan agar Bakamla segera menjadi coast guard.
"Dengan momentum Natuna kemarin, sekarang sudah mulai ngeh bahwa harus ada Bakamla, kenapa? Sebetulnya kalau kita berpikir terhadap fungsi Angkatan Laut (AL) ada fungsi constabulary, AL itu. Dan AL kita nggak ke mana-mana. Namun dengan ini di dunia alergi kalau militer melakukan penegakkan hukum. Maka membangun coast guard kita terlambat. Malaysia sudah 14 tahun lalu, Filipina sudah lama, Amerika 200 tahun yang lalu, kita baru 5 tahun sama sekarang," sebut dia.
"Oleh karena itu di level strategis sudah saya laksanakan, level operasi sudah saya dalam waktu 1 tahun ini. Tapi yang berat ini di level taktis teknis, ini karena orangnya belum ada. Makanya tugas berat menanti Pak Aan," pungkas Taufiq.