Image description
Image captions

Reaksi spontan diberikan oleh Ustadz Abdul Somad (UAS) ketika menyimak ungkapan yang disampaikan oleh Ustadz Adi Hidayat (UAH).
Dalam ceramahnya yang viral, baru-baru ini, Ustadz Adi Hidayat menyampaikan keprihatinannya.

Soalnya, hiruk pikuk Pemilihan Presiden (Pilpres) 2019 telah berdampak terhadap kerukunan di antara umat beragama.

"Saya prihatin," kata Ustadz Adi Hidayat, dalam ceramahnya, yang dikutip Warta Kota, Senin (8/4/2019).

Ustadz Adi Hidayat menyatakan, dia prihatin akibat ada perbedaan pilihan yang memicu pada saling cela atau saling hujat di antara kalangan umat Islam.

Demikian halnya saling cela beda pilihan di media sosial yang kian meruncing.

Saat menyaksikan ceramah itu, Ustadz Abdul Somad mulai tersenyum sendiri.

Dalam ceramahnya, sebelum ini, dikutip Warta Kota, Ustadz Abdul Somad merendah karena disebut sebagai ulama yang luas ilmu pengetahuannya.

Ustadz Abdul Somad memang selalu memberikan jawaban yang memuaskan terhadap sejumlah pertanyaan yang diajukan kalangan umat Islam.

Pertanyaan terkait dengan kemaslahatan umat, pertanyaan tentang ibadah, sampai kehidupan rumah tangga dan persoalan remaja bisa ditemukan jawabannya.

Pertanyaan yang terkesan remeh misalnya soal adab makan dan minum sampai dengan pertanyaan yang tergolong berat terkait politik bisa dijawab secara memuaskan.

Karena itu, Ustadz Abdul Somad dianggap sebagai ulama yang luas ilmu pengetahuannya.

Selain dianggap hapal Al Quran dan Al Haditz sebagaimana terungkap dalam tanya jawab yang dilakukan secara langsung.

Selain itu, Ustadz Abdul Somad memahami 4 mazhab yang dianut Umat Islam termasuk perbedaan mazhab tersebut.

"Saya ini biasa saja, kalau cerdas, tengok itu Ustadz Adi Hidayat, itu ulama yang cerdas," katanya menyampaikan pujian yang tulus.

Salah satu buktinya, menurut Ustadz Abdul Somad, dalam salah satu ceramahnya, Ustadz Adi Hidayat mampu menunjukkan ayat Al Quran atau contoh perilaku Rasulullah Muhammad SAW dengan sangat cepat.

"Dia itu tahu nomor haditz, tahu nomor ayat, bahkan letaknya dia tahu," kata Ustadz Abdul Somad..

Keakraban Ustadz Adi Hidayat dan Ustadz Abdul Somad memang tampak dalam sejumlah pertemuan yang terjadi.

Karena itu, tidak heran, Ustadz Adi Hidayat menyatakan, UAH dan UAS adalah sahabat yang sangat dekat.

Ustadz Abdul Somad tampak memerhatikan secara seksama penyampaian ceramah yang disampaikan Ustadz Adi Hidayat itu.

"Apa sih yang didapat?"

"Dipilih nggak, jadi juga nggak," kata Ustadz Adi Hidayat menyatakan keprihatinannya.

"Buat apa berkelahi, coba Anda bayangkan keluarga saling berkelahi, tetangga berkelahi, untuk apa?"

Kalau orang itu kemudian terpilih, kata Ustadz Adi Hidayat, bagaimana dia bisa membangun?

"Kita hargai siapa pun pilihannya, kalau ustadz fulan misalnya punya pilihan, jangan dicela," kata Ustadz Adi Hidayat.

"Kalau ada dakwahnya baik, kita terima, kita hargai, ini kan pilihan."

"Ustadz Yusuf Mansur atau UYM punya pilihan nomor 1, jangan dicela."

"Tuan Guru Bajang disingkat TGB punya pilihan nomor 1, hormati."

"Yang lainnya misalnya Ustadz Ahmad Heryawan disingkat UAH pilih nomor 2, gak papa, kita hormati."

Pernyataan penuh makna dengan simbol itu tentunya langsung disambut derai tawa dan keriuhan oleh jemaah pengajian tersebut.
Tidak kurang, ungkapan Ustadz Adi Hidayat langsung membuat Ustadz Abdul Somad secara spontan tertawa dan menyeringai karena tahu, ada makna tersembunyi di balik singkatan UAH yang disampaikan.

"Sahabat Ustadz Ahmad Heryawan disingkat UAH sahabat dengan Ustadz Ahmad Syaikhu disingkat UAS punya pilihan nomor 2, ya sudah tidak usah dicela."

Sampai di sini, suara Ustadz Abdul Somad pecah semakin terdengar.
"UYM TGB pilih nomor 1, UAH UAS pilih nomor 2."

"Sudah sudah, saya tidak mau saling cela, apalagi sampai saling melukai," katanya.

Ustadz Abdul Somad tidak mampu menahan tawanya mendengarkan ceramah yang disampaikan Ustadz Adi Hidayat itu melalui sarana telepon selular (ponsel) miliknya.

Usai menyaksikan ceramah itu, Ustadz Abdul Somad tidak henti tersenyum karena tergugah oleh sisi ceramah Ustadz Adi Hidayat itu.

https://www.instagram.com/p/Bv8sbdBh8mT/?utm_source=ig_embed&utm_campaign=embed_locale_control

Sebenarnya, kode-kode yang disampaikan secara renyah oleh Ustadz Adi Hidayat bisa dengan mudah ditangkap oleh khalayak.

Soalnya, selama ini, Ahmad Heryawan dan Ahmad Syaikhu dikenal sebagai politisi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) yang masing-masing punya akronim sendiri.

Misalnya, sosok Ahmad Heryawan yang dikenal sebagai Gubernur Jawa Barat, sebelum ini, dikenal tidak dengan embel-embel sebutan sebagai Ustadz Ahmad Heryawan karena dia lebih banyak berkecimpung sebagai politisi.

Selain itu, Ahmad Heryawan tidak dikenal dengan singkatan sebagai AH sebagai panggilan namanya meski dia juga dikenal sebagai sosok yang piawai menyampaikan tausiah.

Ceramah yang disampaikan oleh Ahmad Heryawan juga tidak kalah kedalamannya dengan kajian yang disampaikan kalangan ustadz lainnya.

Namun, Ahmad Heryawan memang lebih dikenal dengan panggilan akrab Aher, bukan dengan panggilan AH atau UAH.

Hal serupa juga berlangsung pada Ahmad Syaikhu yang tidak pernah menggunakan nama ustadz sebelum namanya dan tidak pernah dipanggil Ustadz AS atau AS saja sebagai akronim namanya.

Seperti juga Aher, Asyik dikenal piawai untuk menyampaikan ceramah agama Islam.

Sebagai salah seorang politisi yang pernah menduduki jabatan politik, Ahmad Syaikhu mempunyai akronim di balik namanya dengan panggilan Asyik.

Sedangkan UAH dikenal sebagai sebutan untuk Ustadz Adi Hidayat.
Sementara sebutan UAS dikenal sebagai sebutan akrab untuk Ustadz Abdul Somad.

Kedua tokoh ini memang merupakan sahabat yang sangat dekat selain pernah melakukan silaturahmi berdua secara khusus dan pertemuan bersama ustadz lainnya seperti Ustadz Hanan Attaqi, Ustadz Felix Siaw, dan Ustadz Arifin Ilham. (*)