Para perusahaan produsen plastik diminta untuk segera mengurangi produksi plastik sekali pakai.
Hal itu disampaikan Menteri Kelautan dan Perikanan, Susi Pudjiastuti usai melakukan gerakan bersih-bersih laut dan gerakan menghadap laut 2.0 dalam rangka HUT ke-74 RI di Pantai Timur, Kelurahan Ancol, Jakarta Utara, Minggu (18/8).
"Oh iya saya mengimbau perusahaan-perusahaan yang masih memasok plastik sekali pakai untuk segera mengalihkan produksi sekali pakai ke bahan-bahan lain atau plastik yang durable, (seperti) jual tmblr, tas ganepo. Jangan jual tas kresek lagi," kata Menteri Susi.
Susi menjelaskan, dirinya masih memberikan kesempatan kepada para perusahaan plastik untuk tetap berproduksi, hanya saja pihak perusahaan harus mengubah barang produksinya.
"Kalau kita boikot tidak mau pakai keresek kan pabrik berhenti, betul tidak? Jadi tinggal maunya siapa duluan?" sambungnya.
Alih-alih memproduksi dari bahan plastik, ia pun berharap para produsen mengalihkan ke bahan yang lebih ramah lingkungan tanpa mengurangi fungsi utamanya.
"Lebih bagus lagi pakai kain kantongnya, atau pakai rotan, pakai pandan. Sekarang banyak sekali kantong (nonpastik) lebih antik, unik, etnis, etnik gitukan gayanya," tandasnya.
Dalam kegiatan ini, ratusan relawan yang tergabung dalam berbagai organisasi telah mengumpulkan sampah dengan perkiraan jumlah total timbangan sebesar 4,4 ton. Sampah tersebut dominan ditemukan unsur tekstil, jaring plastik, hingga karet ban.
Rencananya sampah tersebut akan diserahkan ke dua pengelola untuk daur ulang, yaitu bank sampah dan Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Bantar Gebang, Bekasi.
Kegiatan bersih-bersih laut, dan gerakan menghadap laut ini merupakan kedua kalinya dalam perayaan 17 Agustus yang diselenggarakan di 108 titik pantai dan 5 sungai.
Selain Menteri KKP Susi Pudjiastuti, hadir pula bintang tamu Tora Sodiro dan Chaca Frederica, influencer dan perwakilan beberapa kedutaan besar negara-negara sahabat, yakni Panama, Belanda, Hungaria, Polandia, Norwegia, dan Jepang. 0 rmo