TNI Angkatan Udara mengerahkan empat pesawat diantaranya satu pesawat C130 Hercules Skadron Udara 31 Lanud Halim Perdanakusuma, satu pesawat CN295 Skadron Udara 2 Lanud Halim Perdanakusuma dan dua pesawat Casa C212 Aviocar dari Skadron Udara 4 Lanud Abdulrachman Saleh Malang, untuk menanggulangi kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) di Riau, Senin (16/9/2019).
Dalam jumpa persnya, Kadispenau Marsma TNI Fajar Adriyanto, M.Si., (Han) mengatakan, pagi ini telah diberangkatkan satu buah pesawat Hercules untuk melaksanakan teknologi modifikasi cuaca (TMC) membuat hujan dengan mengangkut dua konsul yang berisi alat-alat penyemaian awan dan 8 ton garam.
Harapannya dengan TMC ini alam akan mendukung sehingga akan turun hujan. Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) bertanggung jawab membuat bibit penyemaian awan, sementara Depo Pemeliharaan (Depohar) 10 bertanggung jawab membuat konsul.
Lebih lanjut Kadispenau menjelaskan, sebanyak satu ton garam akan disemaikan pada ketinggian 9.000 sampai 10.000 feet, dengan harapan awan menjadi lebih tebal sehingga satu sampai enam jam mendatang akan turun hujan.
Menurutnya, fungsi dari hujan buatan ini adalah untuk meredakan api juga untuk membasahi lahan-lahan yang kering sehingga kebakaran bisa dicegah.
TNI Angkatan Udara menyiapkan tiga posko yaitu di Pekanbaru, Palembang, dan Palangkaraya.
Sebelum mengakhiri keterangan persnya, Kadispenau berharap, melalui teknologi cuaca yang dilaksanakan antara TNI Angkatan Udara dan BPPT bisa menghasilkan hujan sehingga dapat meredam kebakaran lahan.
TNI AU Kerahkan Empat Pesawat untuk Tanggulangi Karhutla di Riau
TNI AU Kerahkan Empat Pesawat untuk Tanggulangi Karhutla di Riau
TNI AU Kerahkan Empat Pesawat untuk Tanggulangi Karhutla di Riau
TNI AU Kerahkan Empat Pesawat untuk Tanggulangi Karhutla di Riau
TNI AU Kerahkan Empat Pesawat untuk Tanggulangi Karhutla di Riau
Kadispenau Marsma TNI Fajar Adriyanto, M.Si (Han) saat memberikan keterangan pers kepada sejumlah awak media di Lanud Halim Perdanakusuma.