Hari raya Idulfitri 1442 H yang jatuh pada Kamis (13/5) seharusnya diwarnai oleh sukacita nan khidmat oleh umat. muslim di seluruh dunia.
Namun hal tersebut tidak dapat dirasakan oleh warga Gaza, Palestina.
Penduduk Palestina di Jalur Gaza bangun pada hari Kamis ini di tengah pemboman udara besar-besaran tanpa henti yang dilancarkan oleh Israel sejak beberapa waktu terakhir.
"Sebagian besar Gaza sudah terjaga," kata Safwat al-Kahlout dari Al Jazeera.
Bahkan pada malam takbiran hingga pagi hari di hari Idulfitri, warga Gaza terpaksa menyaksikan serangan udara yang terus menerus datang.
“Dari waktu ke waktu Anda mendengar ledakan keras, dan gedung-gedung terguncang," sambungnya.
Sumber lokal menyebutkan, jet tempur Israel membom sejumlah lokasi, termasuk situs keamanan, markas polisi, hingga situs milik kelompok bersenjata di Palestina.
Sayangnya, dalam serangan-serangan tersebut, warga sipil menjadi korban yang paling terpojok.
Di lingkungan Tel al-Hawa Kota Gaza, seorang wanita hamil, Reema Telbani dan anaknya tewas dalam serangan Israel di rumah mereka.
Bukan hanya itu, pasangan lansia di lingkungan Sheikh Zayed di Gaza juga dikubur di bawah reruntuhan kediaman mereka, setelah serangan Israel.
Merujuk pada keterangan Kementerian Kesehatan Gaza, jumlah korban tewas secara keseluruhan sejak dimulainya serangan terbaru mencapai 69, termasuk 17 anak-anak dan delapan wanita pada Kamis pagi (13/5). Di sisi lain, lebih dari 390 lainnya terluka.
Hamas, kelompok yang menguasai Jalur Gaza, juga meluncurkan rentetan roket ke Israel setelah rudal Israel menghancurkan menara ketiga di wilayah pantai yang terkepung.
Setidaknya tujuh orang Israel, termasuk satu anak, juga tewas.
Sementara itu, tentara Israel mengatakan sekitar 1.500 roket telah ditembakkan dari Gaza ke berbagai lokasi di Israel dan mereka telah menambahkan bala bantuan di dekat tanah timur kantong itu.