TNI Angkatan Darat (AD) memastikan keamanan di perbatasan dalam rangka kunjungan Pemimpin Gereja Katolik Dunia yang juga Kepala Negara Vatikan Paus Fransiskus ke Papua Nugini (PNG) dan Timor Leste. TNI AD mengerahkan sejumlah personel untuk menjaga situasi perbatasan Indonesia dengan Papua Nugini dan Timor Leste agar tetap kondusif.
"Jadi seperti kita tahu bersama, hari ini Bapak Paus Fransiskus meninggalkan Jakarta menuju ke PNG melakukan rangkaian kegiatan di sana, dan melanjutkan ke Timor Leste. Mengingat PNG dan RDTL termasuk perbatasan dengan wilayah kita, maka sudah barang tentu dukungan penuh dalam rangkaian kunjungan Bapak Paus diberikan seluruh stakeholder, termasuk TNI AD," kata Kepala Dinas Penerangan TNI AD (Kadispenad) Brigjen TNI Wahyu Yudhayana kepada wartawan, Jumat (6/9/2024).
Wahyu menjelaskan TNI AD meningkatkan kewaspadaan dalam bentuk patroli rutin maupun patroli dari satuan-satuan yang sudah dikerahkan di perbatasan kedua negara yang menjadi kunjungan Paus Fransiskus. TNI AD juga berkoordinasi dengan pihak lain dalam pengamanan perbatasan Indonesia dengan Papua Nugini dan Timor Leste.
"Yang selanjutnya tentu kita melaksanakan koordinasi dengan pihak-pihak lain di perbatasan, karena di perbatasan juga ada Bea-Cukai, polisi, Imigrasi, dan lain-lain. Kita berkomunikasi aktif sekarang dilakukan sudah jajaran di perbatasan dan wilayah tersebut dalam rangka untuk meningkatkan pengawasan untuk memastikan semua dalam kondisi yang aman," ujar Wahyu.
Mantan Dandim Jakarta Pusat itu menjelaskan para personel TNI AD sudah melakukan patroli ke rute-rute normal dilalui maupun rute-rute yang tidak biasa dilalui. Wahyu juga mengimbau masyarakat yang hendak melintasi perbatasan untuk mengikuti misa Paus Fransiskus di Papua Nugini dan Timor Leste agar mematuhi prosedur yang berlaku.
"Kita mengimbau kepada masyarakat, menginformasikan kepada masyarakat juga bahwa dalam rangka kunjungan Bapak Paus ke negara tetangga, kita melaksanakan pengamanan bersama para stakeholder yang lain. Dan kita mengimbau masyarakat untuk menggunakan jalur-jalur yang resmi, sehingga masyarakat bisa kita yakinkan betul aman, semua prosedur dilalui dengan baik, semua ketentuan dijalankan dengan baik, menggunakan lintas batas yang resmi sehingga kita bisa meyakinkan masyarakat menjalankan kegiatannya dengan baik," ujar Wahyu.
Perihal jumlah WNI yang melintasi perbatasan, Wahyu mengatakan pihaknya saat ini terus melakukan pemantauan. Yang pasti, kata Wahyu, TNI AD siap mengamankan perbatasan agar kegiatan warga berjalan dengan baik.
"Tapi secara prinsipnya berkaitan dengan jumlah itu tidak menjadi suatu kendala, apabila itu dilakukan sesuai ketentuan yang berlaku melalui jalur yang benar dan resmi. Sehingga bisa diatur dengan baik dicek dengan bagus selanjutnya bisa dilaksanakan pengamanan oleh stakeholder yang ada di perbatasan tersebut," imbuh Wahyu.