Presiden China, Xi Jinping, menyebut wabah virus coronasebagai darurat kesehatan publik terbesar sejak negara komunis itu berdiri. Xi mengingatkan bahwa wabah ini masih suram dan rumit sehingga otoritas China masih harus melakukan lebih banyak upaya untuk menghentikannya.
Seperti dilansir AFP dan Associated Press, Senin (24/2/2020), dalam pernyataan yang disiarkan oleh televisi nasional China, Xi menyebut wabah virus corona sebagai 'darurat kesehatan publik terbesar' dengan 'penyebaran tercepat' dan pencegahan dan pengendalian paling sulit' di China sejak berdirinya negara itu tahun 1949 silam.
"Bagi kita, ini merupakan krisis dan ujian terbesar," sebut Xi dalam pernyataannya seperti dikutip kantor berita Xinhua News Agency. Pernyataan itu disampaikan Xi dalam rapat untuk mengkoordinasikan perlawanan terhadap virus corona.
Dalam pengakuan yang tergolong langka, Xi menambahkan bahwa China harus belajar dari 'kekurangan yang jelas terungkap' saat penanganan virus corona.
Diketahui bahwa Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) memuji penanganan wabah virus corona yang dilakukan China. Namun di dalam negeri, pemerintah China menuai kritikan karena membungkam peringatan-peringatan awal yang disampaikan seorang dokterwhistleblower yang akhirnya meninggal akibat virus ini.
Melalui video konferensi dengan jajaran pejabat yang bertugas menangani wabah virus corona, Xi membela respons Partai Komunis China yang disebutnya 'tepat waktu dan efektif'. Namun, Xi juga melontarkan peringatan agar jajaran pejabatnya tetap waspada di tengah harapan bahwa wabah ini telah bisa dikendalikan.
Xi menyerukan agar lebih banyak upaya dilakukan untuk menghentikan wabah ini, untuk membangkitkan kembali sektor industri dan mencegah wabah ini mengganggu aktivitas pertanian musim semi. Ditegaskan Xi bahwa situasinya masih dalam 'tahap kritis' dan menyerukan jajaran pejabat China untuk 'secara tegas membatasi penyebaran wabah ini'.
"Situasi wabah terkini masih suram dam rumit. Pencegahan dan pengendalian ada di tahap paling kritis," kata Xi.
Diketahui bahwa Partai Komunis China tengah berupaya untuk menyeimbangkan antara upaya penghentian wabah virus corona dan membangkitkan kembali sektor manufaktur luas dan industri lainnya. Sebagian besar aktivitas industri di negara dengan perekonomian terbesar kedua di dunia ini berhenti sejak akhir Januari akibat wabah virus corona yang merajalela.
Beberapa waktu terakhir, aktivitas industri di China mulai berangsur-angsur pulih secara bertahap. Para pakar menilai China akan bisa pulih dengan cepat jika wabah virus corona bisa dikendalikan hingga akhir Maret mendatang.
Namun pada kuartal itu, output perekonomian China telah menyusut sebanyak 1 persen dari kuartal pada akhir Desember tahun lalu, setelah China memperpanjang liburan Tahun Baru Imlek agar menjaga pabrik-pabrik dan perkantoran masih bisa tetap diliburkan.
Sejauh ini, lebih dari 79 ribu orang terinfeksi virus corona secara global, dengan 77 ribu orang positif virus corona ada di wilayah China daratan. Sedikitnya 2.600 orang meninggal dunia akibat wabah virus corona di wilayah China daratan dan delapan negara/wilayah lainnya.0 dtk