Image description
Image captions

Menteri Pertahanan Prabowo Subianto, menempatkan rudal pengaman Ibu Kota Indonesia di Tangerang, Banten. Hal tersebut karena Satuan Rudal (Satrudal) 111 Teluk Naga, Tangerang, Banten, telah diresmikan sejak 26 November 2020. Rudal terbaru ini nantinya memiliki jangkauan tembak minimal 55 km. Bila di-uprage, sistem pertahanan udara NASAMS (Norwegian Advanced Surface to Air Missile) itu bisa menjangkau sasaran dengan radius 180-220 km. 

 

 

Kehadiran Satrudal 111, dianggap menjadi momentum kebangkitan kembali sistem pertahanan udara nasional di mana pada 1960-an TNI AU sangat dominan dan disegani di kawasan Asia Pasifik.

 

Berdasarkan informasi dari indomiliter.com, efek deterennya memang tak sedahsyat pada dekade 1960-an. Namun, penggelaran kembali sistem rudal hanud Medium Range Air Defence (MERAD) pengaman ibu kota Jakarta di kawasan Teluk Naga, Tangerang, Banten, membawa angin segar dalam dunia alutsista di Tanah Air.

 

Satuan Rudal (Satrudal) pengaman ibu kota sebelumnya telah dinonaktifkan berdasarkan instruksi KSAU Nomor INS/10/XI/1984 tanggal 20 November 1984.

 

Pada dekade 1960-an, TNI AU berdasarkan Skep Men/Pangau Nomor 53 Tahun 1963, tanggal 12 September 1963, telah mengaktifkan sistem rudal hanud jarak jauh dengan alutsista berupa rudal V-75 “Dvina” (kode NATO – SA-2 Guideline) buatan Uni Soviet. Wujud organisasinya yaitu dengan dibentuknya Wing Pertahanan Udara (WPU) 100 yang membawahi tiga skadron peluncur dan satu skadron teknik peluru kendali.

 

Rinciannya adalah skadron 101 Peluncur Misil darat ke udara berkedudukan di Cilodong. Satuan ini bertugas menjaga ibu kota dari ancaman udara yang datang dari wilayah timur ibu kota.

 

Skadron 102 Peluncur Misil darat ke udara berkedudukan di Teluk Naga, Tangerang. Satuan ini bertugas menjaga ibu kota dari ancaman udara yang datang dari wilayah selatan ibu kota.

 

Skadron 103 Peluncur Misil darat ke udara berkedudukan di Cilincing. Satuan ini bertugas menjaga ibu kota dari ancaman udara yang datang dari wilayah utara ibu kota. Selanjutnya skadron Teknik 104 Penyiap Peluru Kendali yang berkedudukan di Pondek Gede.

 

Belum diketahui persis struktur organisasi pada sistem rudal hanud pengaman ibu kota nantinya, apakah dengan nama Skadron 102 atau dengan nama satuan baru. Namun, dengan kehadiran sistem baru hanud NASAMS dari Norwegia, maka beragam persiapan terus dikebut TNI AU untuk penggelaran sistem tersebut.