Image description
Image captions

Ketua Komite Penanganan COVID-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (KPC-PEN) Airlangga Hartarto menyebut 4.123 orang pemudik terkonfirmasi positif Corona dari random testing atau tes acak. Juru bicara Satuan Tugas (Satgas) Penanganan COVID Wiku Adisasmito memberi penjelasan tambahan.

"Jadi intinya begini, jadi bahwa screening yang dilakukan oleh Polri dari beberapa operasinya, termasuk juga dari bantuan Polri melakukan testing di PPKM Mikro itu digabung menjadi satu, kebetulan angkanya sekitar 4.000 tersebut. Itulah yang disampaikan Pak Menko dan itu tetap akan bertambah terus tentunya, pembaginya tentu juga akan berkembang," kata Wiku dalam jumpa pers virtual, Kamis (13/5/2021).

Wiku meminta agar data yang disampaikan Airlangga dipahami secara utuh. Wiku menegaskan apa yang disampaikan Airlangga adalah pengumpulan data.

"Mohon jangan dilihat sebagai yang positif dan itu dilakukannya hanya di masa mudik saja, peniadaan mudik saja itu adalah yang benar, bukan begitu. Jadi ini adalah pengumpulan data," jelas Wiku.

Dalam jumpa pers virtual tersebut, hadir pihak Kementerian Perhubungan (Kemenhub). Terkait berapa banyak pemudik positif Corona dari tes acak, Wiku meminta Kemenhub menjelaskan secara perinci.

"Dan untuk detailnya mungkin dari perhubungan kalau sudah ada datanya mungkin bisa disampaikan berapa sih dari random testing tersebut yang akhirnya jadinya positif dari seluruhnya yang di-testing. Pada prinsipnya mungkin perhatian kita adalah memastikan bahwa penyekatan-penyekatan yang terjadi dan memastikan di setiap titik mereka tidak memaksakan untuk pergi kalau nggak sehat itu adalah maksud kami," ucap Wiku.

"Jangan sampai nanti semuanya yang sakit akhirnya dites juga positif. Jadi kita akan menggarami laut. Maka dari itu screening-nya yang kita lakukan sekarang itu berlapis sejak dari tempat keberangkatan," ucap Wiku.

Wiku juga menjawab pertanyaan terkait mitigasi pencegahan kasus positif Corona. Wiku menegaskan akan ada karantina bagi warga yang hendak pergi ataupun balik ke Jabodetabek.

"Ini sekalian saya jawab juga pertanyaan yang berikutnya tentang bagaimana penanganannya. Jadi kita juga kalau sampai mereka sudah pergi dan sekarang mau kembali, maka juga ada kewajiban untuk melakukan karantina 5x24 jam untuk orang yang baru saja masuk. Jadi dua-duanya dari asal berangkat di Jawa, maksudnya mungkin di Jabodetabek atau Sumatera ataupun ke Jawa kemudian nanti kalau kembali mereka juga harus melakukan karantina karena untuk memastikan orang yang datang betul-betul sehat," ujarnya.