Mantan juru bicara Partai Bharatiya Janata (BJP) yang berkuasa di India, Nupur Sharma, mencabut komentarnya dalam perdebatan di televisi yang dinilai menghina Nabi Muhammad SAW. Hal itu dilakukan Sharma usai ucapannya menuai kritik berbagai pihak.
Seperti dilansir Hindustan Times, Kamis (9/6/2022), Sharma yang berusia 37 tahun ini telah dinonaktifkan dalam jabatannya sebagai jubir BJP yang merupakan partai yang menaungi Perdana Menteri (PM) Narendra Modi ini. Pihak BJP juga menegaskan bahwa komentar Sharma bertentangan dengan posisi partai.
Komentar Sharma yang menuai kontroversi itu disampaikan dalam sebuah acara debat di televisi setempat membahas soal Masjid Gyanvapi di Varanasi. Komentar yang disampaikan pada akhir Mei itu menuai kecaman luas di India, bahkan hingga memicu kerusuhan di Kanpur, Uttar Pradesh, pekan lalu.
Menyadari komentarnya menuai reaksi negatif, Sharma menegaskan dirinya mencabut pernyataannya itu. Sharma menyatakan dirinya tidak pernah berniat melukai sentimen agama siapapun.
"Jika kata-kata saya telah menyebabkan ketidaknyamanan atau menyakit perasaan keagamaan siapapun, dengan ini saya mencabut pernyataan saya tanpa syarat," tulis Sharma dalam pernyataannya dengan bahasa Inggris via Twitter pada 5 Juni lalu.
"Tidak pernah menjadi niat saya untuk menyakit perasaan keagamaan siapapun," tegasnya.
Simak Video 'Gelombang Aksi Unjuk Rasa Merebak Buntut Politisi India Hina Nabi Muhammad':
Sebelumnya, BJP mengumumkan Sharma telah diperiksa oleh komisi disiplin partai dan hasilnya dia dinonaktifkan dari jabatannya sebagai jubir BJP. Ditegaskan juga oleh BJP bahwa Sharma telah menyampaikan pandangan yang bertentangan dengan posisi partai dalam berbagai hal, yang jelas melanggar konstitusi partai.
"Anda telah menyampaikan pandangan yang bertentangan dengan posisi Partai dalam berbagai hal, yang merupakan pelanggaran jelas terhadap aturan nomor 10 (a) pada konstitusi BJP," demikian pernyataan Sekretaris Komisi Disiplin Pusat BJP, Om Pathak, dalam suratnya kepada Sharma.
"Saya telah diarahkan untuk menyampaikan kepada Anda bahwa selama penyelidikan lebih lanjut berlangsung, Anda dinonaktifkan dari partai dan dari tanggung jawab/tugas Anda jika ada, dengan segera," tegas surat tersebut seperti dilansir Times of India dan India Today, Senin (6/6).