Kapolda Riau, Irjen Muhammad Iqbal menjadi perbincangan karena memiliki harta kekayaan yang fantastis. Dengan harta senilai Rp 27 miliar versi LHKPN, Iqbal menjadi polisi nomor dua paling tajir. Iqbal pun pun buka-bukaan soal sumber hartanya itu.
Dalam keterangan tertulis yang diterima detikSumut, Iqbal mengaku patuh pada regulasi yang ada. Bahkan jenderal bintang dua itu terbuka atas harta kekayaan yang diperoleh dan tercatat didaftarkan di LHKPN.
Iqbal menilai harta puluhan miliar tersebut didapat berdasarkan nilai jual objek pajak (NJOP) saat ini. Padahal, jika diukur harga beli saat itu, nilainya tak mencapai nilai di LHKPN.
"Saya patuh pada regulasi, LHKPN itu pada tahun 2021. Saya patuh dan jujur, tidak ada yang disembunyikan," terang Iqbal, Jumat (16/9/2022).
Mantan Kadiv Humas Polri itu mengaku LHKPN terakhir disampaikan pada 2021. Ketika itu Iqbal masih menjabat sebagai Kapolda Nusa Tenggara Barat atau NTB.
Harta Rp 27 miliar sendiri meliputi barang bergerak dan tidak bergerak. Rincian dari barang bergerak dan tidak bergerak terdiri dari 4 bidang tanah dan bangunan.
"Yang 3 lahan itu sudah lama sekali. Pertama di Kota Pekanbaru, di daerah Mulyorejo. Lahan kosong, belum ada dibangun," imbuh Iqbal.
Iqbal mengklaim tanah itu dibeli dengan sistem lelang. Di mana Irjen Iqbal diberi uang oleh ibu sebesar Rp 150 juta.
Berikutnya, Irjen Iqbal juga punya tanah di Sidoarjo, Jawa Timur. Ini dibeli pada tahun 2005 senilai Rp 400 juta. Tanah ini dia beli dengan cara menyicil selama 2 tahun.
Lalu, ada tanah di Kota Surabaya, Jawa Timur. Tanah ini dibeli oleh istrinya dengan uang yang yang diberikan oleh mertua dan nilainya tidak sampai Rp 1 miliar.
Saat sudah menjadi Kadiv Humas dengan pangkat bintang dua di pundak, Irjen Iqbal membeli rumah di Kelapa Gading, Jakarta Utara. Rumah itu dahulu dia kontrak sejak tahun 2012.
"Saat saya Kadiv Humas, saya beli rumah di Kelapa Gading, bekas saya ngontrak sudah dari tahun 2012 sampai 2019, saya cicil dan saya beli harganya Rp 6 miliar," sambung Iqbal.
Selain itu Iqbal yang sudah 31 tahun dinas di Koprs Bhayangkara tercatat memiliki barang bergerak berupa 3 unit mobil. Ada pula tabungan senilai puluhan juta rupiah.
"Saya bersyukur. Alhamdulillah, semoga ini berkah bagi saya," kata Alumni Akpol 1991 tersebut.