Para insan kreatif di dunia perfilman Indonesia patut berbangga hati, seiring dengan perkembangan luar biasa dari waktu ke waktu.
Bikin bangga, Indonesia kembali mengirim perwakilan untuk kategori The International Feature Film Award (Penghargaan Film Fitur Internasional) di ajang Oscar 2023.
Film Ngeri-ngeri Sedap berhasil terpilih untuk mewakilinya.
Terpilihnya film Ngeri-ngeri Sedap ini dimumkan Komite Seleksi Oscar Indonesia di Plaza Senayan, Jakarta pada Senin, 12 September 2022 lalu.
Adapun komite ini terdiri dari Deddy Mizwar sebagai ketua, Zairin Zain, Cesa David Luckmansyah, Garin Nugroho, Ilham Bintang, Niniek L Karim, Slamet Rahardjo, dan Yadi Sugandi.
Film garapan sutradara Bene Dion ini sekaligus menjadi film komedi kedua yang masuk nominasi setelah Nagabonar (1986) untuk kategori Best Foreign Language Film.
Ngeri-ngeri Sedap Jadi Wakil Indonesia di Ajang Oscar, Bene Dion Menangis
Film garapannya terpilih menjadi perwakilan di ajang Piala Oscar 2023, membuat Bene Dion mengekspresikan kebahagiaan melalui tangisan haru.
Ia tidak menyangka film yang ditulis serta disutradarai bisa berkompetisi di ajang internasional.
"Film agak laen," tulis Bene di Instagram, sambil menyisipkan tiga emoji wajah menangis, dikutip Disway.id pada Jumat, 16 September 2022.
Tentang Film Ngeri-ngeri Sedap
Dibintangi oleh Arswendy Beningswara Nasution, Tika Panggabean, Boris Bokir Manullang, Gita Bhebhita Butar-butar, Lolox, dan Indra Jegel, film Ngeri-ngeri Sedap berhasil jadi salah satu box office film Indonesia dengan perolehan lebih dari 3 juta penonton.
Film yang tayang pada pertengahan 2022 ini merupakan adaptasi novel berjudul serupa karya Bene Dion.
Kisah pada filmnya sendiri berpusat pada tiga anak keturunan Batak yang merantau di tempat masing-masing, yakni Domu (Boris Bokir), Gabe (Lolox), dan Sahat (Indra Jegel).
Sementara anak keempatnya adalah Sarma (Gita Bhebhita) yang masih tinggal bersama orang tuanya, Pak Domu (Arswendi Nasution) dan Mak Domu (Tika Panggabean).
Film ini dinilai sangat relate dengan kehidupan para keluarga Batak, sekaligus anak-anak yang pergi merantau atau memiliki konflik internal dengan keluarga.
Walaupun mengusung genre komedi, film ini mampu menghasilkan tangisan yang jujur dan tulus dari setiap penonton yang menyaksikannya.
Film ini jadi karya kedua Bene Dion setelah mengerjakan ‘Ghost Writer’ pada tahun 2019, dan menjadi penulis skenario untuk film ‘Suzanna: Bernapas dalam Kubur’ tahun 2018.
sumber: disway