Menteri Pertahanan Prabowo Subianto menyatukan tangan Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa dan KSAD Jenderal Dudung Abdurachman. Momen itu terjadi seusai rapat kerja di Komisi I DPR.
Untuk diketahui, Komisi I DPR menggelar rapat kerja bersama Prabowo hari ini. Rapat itu juga dihadiri Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa, KSAD Jenderal Dudung Abdurachman, hingga KSAL Laksamana Yudo Margono.
Rapat ini membahas anggaran, namun digelar tertutup. Rapat dipimpin langsung oleh Ketua Komisi I DPR Meutya Hafid.
Seusai rapat, mereka lantas berdiri dari posisi masing-masing dan bersalaman dengan anggota Komisi I DPR. Tak lama setelah rapat itu selesai, Prabowo lantas menyatukan tangan Andika dan Dudung. Mereka kemudian melakukan salam komando.
Namun tidak ada keterangan yang disampaikan Prabowo dalam momen tersebut. Ketiganya salam komando dan diabadikan oleh wartawan yang hadir.
Seperti diketahui, hubungan Andika dan Dudung sempat disebut tidak baik-baik saja. Hal itu diungkap oleh anggota Komisi I DPR Effendi Simbolon.
Apakah Ada Pembahasan Hubungan Andika-Dudung Saat Rapat?
Wakil Ketua Komisi I DPR Abdul Kharis tak memastikan apakah rapat itu turut membahas terkait isu disharmoni antara Jenderal Andika dan Jenderal Dudung yang belakangan mencuat. Yang pasti, menurut dia, rapat itu bakal membahas persetujuan rancangan kerja/rancangan anggaran (RKA) institusi-institusi tersebut.
"Nggak. Kita kan bahas anggaran, tapi kan mereka pasti datang, gitu, loh," kata Kharis.
"Ya terserah anggota mau nanya atau nggak. Yang pasti agenda kita pembahasan anggaran ya. RKA K/L yang terakhir besok, persetujuan," imbuh dia.
Kharis menganggap persoalan antara Effendi, Dudung, dan Andika sudah selesai. Dia berharap isu itu tak lagi diperpanjang.
"Belum lihat. Saya belum buka-buka. (Tapi) saya kira kan sudah ada permintaan maaf dari Pak Effendi, selesailah, sudahlah. Kita anggap selesailah, udah, nggak usah diperpanjang," ujar dia.