Image description
Image captions

Keberhasilan Shin Tae Yong, membawa Tinmas Indonesia masuk semifinal Piala Asia telah menorehkan sejarah yang cukup menggetarkan bangsa ini. 

Yup, lewat tangan dinginnya itu, anak-anak Garuda muda sukses mengalahkan Timnas Korea Selatan lewat drama yang cukup mendebarkan, adu pinalti, setelah sebelumnya ditahan imbang dengan skor 2:2 pada Jumat, 26 April 2024.

Timnas Indonesia berhasil mengantongi tiket semifinal setelah tendangan keras Arhan Pratama sukses menjebol gawang Korea Selatan. 

Nah terlepas dari hingar bingar kemeriahan sepakbola yang berlangsung di Qatar, rupanya pelatih asal Korea Selatan itu sedang memperdalam agama Islam loh.

Disitat dari tayangan YouTube Fenomena Fana, pengorbanan Shin Tae Yong  untuk Indonesia dan Timnas Indonesia tidak main-main. 

Informasi terbaru, dia dikabarkan mendalami agama Islam karena banyak dari pemain Timnas Indonesia yang beragama Islam. 

Lantas akankah Shin Tae Yong menjadi seorang mualaf?

Shin Tae Yong ternyata diam-diam mendalami agama Islam. 

Bahkan, pelatih Timnas Indonesia itu sempat bertanya banyak hal mengenai kepercayaan yang secara mayoritas dianut masyarakat Tanah Air ini. 

Ia mengatakan, saat pertama kali mendarat di Indonesia dia langsung memahami budaya dan kepercayaan masyarakat setempat. 

Salah satu hal yang menyita perhatiannya adalah Islam. 

"Sejak awal saya mencoba memahami budaya Islam. Ada seseorang dokter di Jakarta yang merupakan penganut agama Islam. Jadi saya memintanya untuk bercerita soal agama Islam kurang lebih 3 jam," ujarnya.

Sejak saat itu ada beberapa hal yang dia dapat, misalnya cara dan waktu beribadah, seremonial, kebiasaan dan hal-hal lain terkait ajaran Islam. 

Namun ketertarikan tersebut belum membuatnya berminat menjadi mualaf. 

"Saya mulai belajar soal Islam dari sana, terutama bagian-bagian mana yang harus saya perhatikan," katanya.

Meski demikian, setelah mengetahui banyak hal mengenai Islam dia berjanji akan menghormati waktu ibadah para pemain dan pelatih lokal di Indonesia.

 

Sumber: viva