Kepala Staf Angkatan Laut (KSAL) Laksamana Muhammad Ali menekankan tiga pesan khusus untuk Armada RI dalam rangka peringatan hari lahir ke-79, Surabaya, Kamis (5/12).
Ali mengatakan Komando Armada (Koarmada) RI harus mampu memastikan kesiapan operasional dan koordinasi antarsatuan untuk dapat berjalan secara efektif dan efisien.
“Sehingga mampu mengatasi berbagai ancaman dan tantangan secara optimal untuk mewujudkan keberhasilan pelaksanaan tugas pokok TNI dan TNI AL,” kata Ali, dikutip dari siaran di YouTube TNI AL.
Selain itu, Ali menilai perkembangan lingkungan strategis dunia saat ini terlihat dari kompleksitas dan intensitas ancaman yang berubah begitu cepat dan sulit diprediksi. Terlebih, sekarang terjadi konflik bersenjata dan peperangan di sejumlah wilayah belahan dunia.
"Dari situasi tersebut, kita dapat mengambil pelajaran perang dapat terjadi kapan saja dan di mana saja. Untuk itu, Koarmada RI harus selalu waspada dan responsif dalam menghadapi dinamika perkembangan situasi terkini,” lanjutnya.
Kemudian, dia menyampaikan Koarmada RI harus selalu siap siaga untuk hadir di setiap palagan (pertempuran) di saat negara membutuhkan.
"Kedaulatan negara dan kehormatan bangsa adalah harga mati yang tidak boleh ditawar. Sebagai prajurit Jalasena Samudra, kita tidak akan pernah mundur berpaling haluan dalam mempertahankan kedaulatan dan keutuhan negara NKRI,” ujar Ali.
Pada puncak peringatan HUT ke-79 Armada RI, TNI AL menggelar parade pasukan upacara yang terdiri dari Brigade 1 Batalyon 1 dan 2, dibagi atas kompi perwira, Korps Wanita Angkatan Laut (Kowal), dan taruna Akademi Angkatan Laut (AAL).
Selanjutnya, Brigade 2 Batalyon 1 dan 2 terdiri dari dua kompi bintara dan dua kompi tamtama Kodiklatal, Brigade 3 Pelaut Batalyon 1 dan 2 terdiri dari dua kompi bintara dan kompi Penerbang, Brigade 4 Batalyon 1 dan 2 terdiri dari dua kompi Penerbang dan dua kompi Marinir, Brigade 5 Batalyon 1 meliputi dua kompi Intai Amfibi (Taifib) dari Pasmar II, dua kompi Komando Pasukan Katak (Kopaska), dua kompi kapal selam dan penyelam, serta Batalyon 2 dari dua kompi PNS.
Selain pelaksanaan upacara parade dan defile pasukan serta alutsista, dalam puncak peringatan HUT ke-79 Armada RI, dimeriahkan juga berbagai aksi demontrasi bela diri taktis para prajurit TNI AL dari 120 orang tarung drajat, 80 orang karate, 30 orang taekwondo, serta 30 orang jiu-jitsu.
Keterampilan pasukan khusus TNI AL juga dipamerkan melalui demonstrasi simulasi penanggulangan terror atas pembajakan kapal TD Anjasmoro oleh perompak. Secara sigap, Koarmada RI menurunkan pasukan Quick Reaction Forces yang terdiri dari Detasemen Jalamangkara (Denjaka), Kopaska, Taifib, dan helikopter Pusat Penerbangan Angkatan Laut (Puspenerbal) yang menyabotase dan penyergap pelaku terror sehingga para sandera dapat diselamatkan.
Demonstrasi ini ditutup dengan penerjun TNI AL yang membawa panji-panji kebesaran di antaranya Bendera Ghora Wira Madya Jala, Ekapada Banda Jalanusa, Jalesveva Jayamahe dan bendera merah putih.