TNI Angkatan Udara (AU) siap jika diminta membantu proses modifikasi cuaca menghadapi musim hujan. TNI AU mengatakan setiap tahun biasanya dimintai bantuan untuk melakukan modifikasi cuaca.
"Siap, kita siap (diminta membantu). Itu biasanya tiap tahun kok," ungkap Kadispen TNI AU, Marsma Ardi Syahri kepada wartawan di Mabes TNI AU, Cilangkap, Jakarta Timur, Rabu (11/12/2024).
Dia menjelaskan biasanya permintaan bantuan dalam modifikasi cuaca datang dari pihak BMKG. Selain itu, kerja sama modifikasi cuaca ini juga melibatkan berbagai pihak seperti BRIN dan Kementerian Lingkungan Hidup.
"Tahun ini setahu saya belum, belum ada permintaan. Itu kita bekerjasama dengan BRIN, kemudian Lingkungan Hidup, kemudian BMKG juga. Alat-alatnya yang siapkan BMKG, BRIN, kita sebagai pelaksana operasinya. Namanya teknologi pendukungan operasi modifikasi cuaca," lanjutnya.
Dia menjelaskan untuk pelaksanaan modifikasi cuaca biasanya dilakukan menggunakan pesawat jenis Casa C-212 maupun CN-235. Pesawat-pesawat ini akan menebarkan garam ke awan.
"Jadi sebelum awan masuk ke daratan itu kita halau dulu di lautan sehingga tidak masuk ke daratan. Sehingga hujan tidak masuk ke bagian kota daratan dan sebagainya itu. Begitu juga dengan kalau musim kemarau, itu kita laksanakan, kita giring awan hujannya ke darat, kebalikannya," ujarnya.
"Jadi awan-awan yang ada tumbuh di laut itu kita pancing dengan menyebarkan garam, dengan sedikit bahan-bahan, itu nanti awannya akan masuk ke daratan, akan hujan. Itu yang kita laksanakan," sambung Ardi.