Kepala Staf Angkatan Udara (KSAU) Marsekal TNI M. Tonny Harjono melakukan audiensi dengan Menteri Pertahanan (Menhan) RI Sjafrie Sjamsoeddin di Kementerian Pertahanan (Kemhan) RI, Jakarta, Selasa (7/1).
Selain membahas perihal sejumlah agenda strategis, pada pertemuan yang sama juga turut dibahas tentang persiapan TNI AU jelang kedatangan pesawat tempur Rafale, mulai dari pelatihan para penerbang beserta kesiapan fasilitas pendukungnya.
“KSAU menjelaskan perihal program pelatihan penerbang TNI AU yang akan melibatkan instruktur dari Prancis; penyebaran skadron, serta pembangunan dan pemanfaatan infrastruktur di wilayah timur,” jelas TNI AU dikutip Kamis (9/1).
Dalam kesempatan terpisah, Marsekal TNI M. Tonny Harjono menjelaskan, pesawat tempur buatan Prancis tersebut rencananya akan ditempatkan secara bertahap di dua Pangkalan TNI Angkatan Udara (Lanud) yakni Lanud Roesmin Nurjadin Pekanbaru serta Lanud Supadio Pontiakan.
“Beberapa alat utama sistem persenjataan (alutsista) akan kita akuisisi, harapannya semakin melengkapi kebutuhan strategis TNI Angkatan Udara. Pesawat Rafale, pesawat tempur generasi 4,5 buatan Prancis yang mulai datang di awal 2026, bulan Februari,” kata Tonny usai acara ‘Sambung Rasa Kasau dengan Pemred Media Massa’ yang digelar di Auditorium IG. Dewanto Denmabesau Cilangkap, Jakarta pada akhir Desember 2024.
Rafale merupakan salah satu alutsista yang akan memperkokoh kekuatan TNI AU usai Kemhan RI, di bawah pimpinan Menhan periode 2019-2024 Prabowo Subianto, melakukan pembelian atas 42 unit pesawat produksi Prancis tersebut.
Melansir keterangan resmi Kemhan yang dirilis pada Januari 2024, kontrak pembelian pesawat tempur itu seluruhnya telah aktif, di mana kontrak ketiga untuk 18 unit pesawat secara resmi telah efektif pada 8 Januari 2024.
“Dengan efektifnya kontrak tahap ketiga ini Dassault Aviation selaku produsen akan langsung memulai proses pembuatan 18 unit tambahan pesawat tempur generasi 4,5 tersebut guna melengkapi total pengadaan 42 unit pesawat untuk Pemerintah Indonesia,” tulis Kemhan RI.
Dua kontrak sebelumnya telah efektif masing-masing pada September 2022 untuk 6 unit dan bulan Agustus 2023 sejumlah 18 unit.