

Kodam VI Mulawarman berencana menambah 3.000 prajurit dan alat utama sistem pertahanan (alutsista) baru, terkait kesiapan TNI di Kalimantan Timur, sebagai ibu kota negara (IKN) baru.
"Saya rencanakan minta tambahan personel. Supaya, seiring pembangunan (ibu kota baru), kita juga tambah personel. Diprioritaskan putra daerah, untuk jadi prajurit di Kodam Jaya," kata Pangdam VI Mulawarman Mayjen TNI Subiyanto, ditemui di Hotel Bumi Senyiur, Samarinda, Kamis (24/10).
Subiyanto menerangkan, apabila nantinya Mabes Polri dan Mabes TNI dipindah di ibu kota baru, dibutuhkan penambahan sekitar 2.000-3.000 personel. "Untuk mengisi satuan-satuan baru, dilakukan secara bertahap," ujar Subiyanto.
"Yang jelas, satuan-satuan khusus, latihan khusus. Kita buat satuan baru. Tempatnya baru, untuk rencana pertahanan kita. Seperti di Amborawang (Kutai Kartanegara), Penajam Paser Utara dan di Samarinda," tambah dia.
Subiyanto memastikan, satuan artileri pertahanan udara, dekat dengan bandara sebagai objek vital, dalam rangka pengamanan. "Untuk lokasi Mabes TNI, kita belum tahu. Di mana setting pemerintahan, kita mengikuti itu," ungkap Subiyanto.
"Untuk (keperluan luas) lahan, Mabes TNI ada 3 angkatan. Kira-kiea sama yang ada di Mabes TNI saat ini. Kira-kira 10-20 hektare. Kalau sudah tahu Istana Negara di mana, kemudian kementerian di mana, baru kita setting (lokasi Mabes TNI)," terangnya.
Selain itu, lanjut Subiyanto, TNI juga akan menambah Alutsista, mengingat wilayah teritorial Kodam VI Mulawarman juga berbatasan dengan Malaysia. "Pasti (tambah Alutsista), tahun 2020 dimulai. Pengadaan baru. Sekarang kan, ibu kota jauh dari negara tetangga. Pasti senjata beda kalau kita dekat," tutup Subiyanto.0 mdk