Sejumlah titik di wilayah DKI Jakarta kembali dilanda banjir. Pemerintah Ibu Kota pun diminta meningkatkan koordinasi dengan para stakeholders sebagai upaya mengantisipasi banjir, hingga mengurangi fokus pada kegiatan mempercantik fasilitas umum atau beautifikasi.
"Ya paling utama menurut saya koordinasi. Di masa lalu kami juga menghadapi hal yang sama namun curah hujannya nggak seperti sekarang kan. Curah hujan sekarang sangat tinggi, luar biasa jadi kerjanya harus ekstra koordinatif, harus lebih antisipatif," kata eks Wakil Gubernur (Wagub) DKI Jakarta, Sandiaga Uno, kepada wartawan ketika menanggapi masalah banjir yang muncul tiap kali Jakarta diguyur hujan lebat, di JCC, Jakarta, Minggu (9/2/2020).
Sandi bercerita ketika dirinya menduduki kursi orang nomor dua di Pemprov DKI, dia selalu memastikan jumlah pompa air di underpass Kemayoran cukup, saat ada Jakarta diprediksi akan hujan lebat. Apalagi, sambung Sandi, saat itu momen persiapan Asian Games 2018.
"Misalnya pompa di underpass Kemayoran, itu juga dulu banjir. Tapi 2018 saya pastikan, karena mau masuk Asian Games, bahwa jumlah pompanya itu dua kali lipat dari pada yang dibutuhkan," ujar Sandiaga.
Singkat kata, koordinasi yang dimaksud Sandi adalah Pemprov DKI siap dalam hal pompa air, masyarakat proaktif mengantisipasi permukimannya terendam banjir dan adanya peringatan dini cuaca ekstrem. "Sekarang kita harus mampu antisipasi bagaimana menghadapi curah hujan luar biasa," sambungnya.
Saran lainnya datang dari Ima Mahdiah yang merupakan Wakil Ketua F-PDIP DPRD DKI. Ima menyarankan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengurangi kegiatan beutifikasi dan lebih fokus pada penanganan banjir. Menurut Ima, pihaknya sudah mengingatkan Pemprov DKI Terkait hal ini.
"Ini sebenarnya sudah diperingatkan dari jauh-jauh hari. Sudah dari awal tahun Fraksi PDI Perjuangan mengingatkan agar Gubernur Anies mengurangi program beutifikasi dan fokus kepada penanggulangan banjir yang memang akan memasuki puncak musim hujan pada awal tahun 2020 ini," ujar Wakil Ketua F-PDIP DPRD DKI Ima Mahdiah saat dihubungi pagi tadi.
Menurut Ima, bukannya fokus pada penanganan banjir dan mengurangi beutiifikasi, Anies serta TGUPP-nya malah sibuk menyalahkan Gubernur DKI Jakarta sebelumnya dan Pemerintah Pusat. Sikap menyalahkan itu, imbuh Ima, nampak saat Jakarta dikepung banjir pada awal tahun ini.
"Gubernur dan TGUPP hanya sibuk untuk menyalahkan gubernur sebelumnya dan pemerintah pusat saja, terkait bencana banjir tahun 2020 ini," kata Ima.
Ima lalu melayangkan kritik terkait tak ada peringatan dini soal ancaman banjir dari Pemprov DKI pada Sabtu (8/2) kemarin. Hal serupa juga terjadi saat bencana banjir di 1 Januari lalu.
Lebih lanjut, Ima menilai tak adanya peringatan dini banjir menunjukkan Toa yang digadang-gadang oleh Anies tak efektif untuk membuat warga mengantisipasi banjir.0 dtk