Image description
Image captions

Kemunculan spekulasi di dunia maya mengenai kemungkinan Menteri Pertahanan Prabowo Subianto menggeser Wakil Presiden Maruf Amin ditanggapi serius analis sosial politik Universitas Negeri Jakarta (UNJ), Ubedilah Badrun.


Menurutnya, jika spekulasi itu benar, maka ada empat hal penting yang telah terjadi di Istana.

Pertama, kata Ubedilah, munculnya isu pergantian Maruf Amin tersebut menunjukkan bahwa Presiden Joko Widodo tidak mampu memberikan tugas-tugas khusus yang tepat untuk Maruf Amin sebagai wakil.


“Atau ada semacam ketidakjelasan pembagian kerja. Akibatnya Maruf Amin dinilai atau dikesankan tidak mampu menjalankan tugasnya sebagai wakil presiden,” ujar Ubedilah Badrun, Selasa (11/8).


Selanjutnya, isu pergantian tersebut juga menunjukkan bahwa Maruf Amin benar-benar tidak bisa bekerja secara optimal karena faktor usia yang sudah sepuh. Sehingga, dinilai tidak mampu menjalankan tugasnya sebagai Wapres.


“Ketiga, menunjukan kemungkinan ada skenario di lingkaran Istana untuk menggeser posisi Maruf Amin dengan cara apapun,” kata Ubedilah.


Terakhir, sambung Ubedilah, isu tersebut muncul dikarenakan kemungkinan adanya semacam deal politik bahwa Maruf Amin sejak awal didesain untuk tidak sampai 5 tahun masa pemerintahan.


“Didesain sejak awal di tengah jalan Maruf Amin agar bersedia undur diri,” pungkas Ubedilah.