Wartawan Harian Sinar Pagi, Haryawan bonyok dikeroyok oknum polisi. Saat itu ia tengah mengabadikan peristiwa kerusuhan di depan Polda Metro Jaya.
Haryawan mengalami luka parah di kepala dan tangannya.
Ia menceritakan, kejadian bermula saat ia selesai Shalat isya’ di Masjid Polda Metro Jaya hendak pulang.
Sebelum gerbang pintu keluar persisnya depan indomaret atau samping SDM ada keramaian.
“Saya melihat banyak sekali anggota polisi seperti ribut,” kata Haryawan
Langsung naluri jurnalistik nya bergerak hendak ambil gambar Video untuk merekam peristiwa itu. Namun, baru beberapa saat ambil Video oknum polisi itu langsung membentak Haryawan dan memaksa ambil gambar di videonya.
“Saya bilang saya Wartawan dari Sinar Pagi yang ngepos di Polda Metro Jaya sini, tapi tetep saja mereka minta di hapus! Mereka maksa minta dihapus. Terpaksa saya hapus,” sesal Haryawan.
Saat menghapus gambar, ia langsung dipukul salah satu oknum polisi dari luar.
“Mereka memukul saya beramai-ramai! Mukul dari belakang, renggut rambut saya, Tonjok kenceng mata saya seblah kanan sampai darah mengucur. Begitu juga kepala belakang saya dihajar sampai bocor berdarah,” kata Haryawan.
Ia terus mengaku sebagai wartawan di Polda Metro Jaya sembari berusaha menyelamatkan diri ke arah pejabat Humas yang berada di sekitar lokasi.
“Saya akhirnya selamat. Namun handpone dan kunci saya sudah hilang,” pungkas Haryawan. 0mp