Pegiat media sosial Ninoy Karundeng mengalami peristiwa penculikan saat meliput aksi demo mahasiswa di depan gedung DPR, Senin (30/9) kemarin. Sekonyong-konyong ia ditarik paksa.
Rekan Ninoy sesama relawan Jokowi, Jack Lapian menceritakan Ninoy dicokok saat berada di dekat masjid daerah Pejompongan. Hal itu ia dapati setelah menanyai Ninoy usai dibebaskan pelaku.
“Diamankannya kemarin. Ninoy lagi ngeliput demo di tengah massa. Dia ketahuan lagi motret-motret terus massa ini marah. Dia kan memang sehari-hari juga menjadi penulis ya,” kata Jack, Selasa (1/10), seperti dilansir merdeka.com
Emosi massa kian tak terbendung begitu mengetahui Ninoy adalah relawan Jokowi. Hal itu diketahui massa setelah mencari tahu identitas Ninoy melalui media sosial Facebook.
Usai diamuk, Ninoy dibawa ke suatu tempat yang ia yakini adalah wilayah Petamburan, Jakarta Barat. Di sanalah Ninoy diintimidasi seperti dalam video beredar.
Setelah disekap semalaman, Ninoy dipulangkan pelaku ke rumahnya. “Iya sudah dipulangkan tadi pagi. Diantar pelaku sampai rumahnya,” tutur Jack.
Jack menduga ada kesepakatan antara Ninoy dengan pelaku. Hal itu yang membuat pelaku awalnya hendak menghabisi nyawa Ninoy lantas memulangkannya.
“Tadinya kan mau dibunuh, cuma enggak jadi. Kalau dari perspektif saya kayanya pelaku juga takut dilaporin. Mungkin sudah ada kesepakatan antara keduanya. Mungkin ya. Motornya Ninoy juga sudah hancur kan,” tutur Jack.
Ninoy Takut Melapor
Jack mengungkapkan Ninoy urung melaporkan peristiwa penculikan, penganiayaan serta intimidasi yang ia terima ke aparat berwajib. Alasannya, karena para penculik sudah mengetahui rumah pribadinya. Ninoy tidak ingin hal-hal buruk menimpa keluarganya.
“Ninoy takut lapor polisi karena pelaku sudah tahu rumahnya dia,” kata Jack.
Meski demikian, Jack mendorong Ninoy tetap membuat laporan. Ia khawatir akan ada Ninoy Ninoy lain.
“Saya sudah bilang jangan takut lapor polisi. Ini bukan karena dia pendukung Jokowi ya. Tapi ini sudah masuk ranah pidana. Karena dikhawatirkan jika tidak melapor, maka akan ada Ninoy Ninoy lainnya. Akan ada aksi-aksi penculikan karena berseberangan. Ini yang harus dihindarkan,” tuturnya.
Setelah melapor, lanjut Jack, biarkan menjadi domain polisi untuk mengusut kasus tersebut.
Diduga Pihak Pelaku Sebar Video
Jack menduga tersebarnya video intimidasi terhadap Ninoy dilakukan dari pihak pelaku. Namun, secara tidak sengaja.
“Pihak mereka (pelaku) yang sebar, mungkin disebar grup WA lalu bocor. Mungkin saja ya,” ucapnya.
Video Ninoy Dinterogasi Beredar
Dalam video berdurasi 2 menit 42 detik itu Ninoy tampak mengenakan kaos berwarna hitam dan tengah duduk dengan latar belakang dinding berwarna kuning.
Terdengar ia sedang diinterogasi ihwal keberadaannya diduga saat itu berada di lokasi demo di DPR.
“Kamu datang ke sini dalam rangka apa?” tanya si pria tak dikenal tersebut.
“Saya hanya meliput demo di DPR,” jawab Ninoy.
Lantas, pria tak dikenal menanyakan isi dari laptop milik Ninoy yang bernada unsur kebencian.
“Kamu meliput demo terus dalam laptop kamu itu ada unsur-unsur kebencian yang diarahkan kepada tokoh-tokoh yang sangat dekat dengan kita. Tujuannya apa ?” tanya pria tersebut.
Lantas Ninoy menjawab ia khilaf. Sayangnya, jawaban Ninoy tak serta merta membuat pria tersebut puas. Akibatnya, ia mengeluarkan kalimat bernada ancaman.
“Kamu bukan khilaf tapi itu memang pekerjaan kamu, kalian kalau tidak bekerja seperti itu tidak akan makan. dan memang di situ dandangnya kalian, pancinya kalian di situ.”
Pria itu kemudian menanyakan Ninoy sudah berapa lama bekerja sebagai buzzer serta berasal dari jaringan mana.
Saat dijawab Ninoy hanya bekerja sendirian, si pria misterius itu naik pitam dan menyebut pembohong.
“Jangan bohong kamu. Ngaku enggak. Aku paling mudah diajak ngomong baik-baik dan paling cepat emosi kalau enggak ngomong baik-baik,” ancamnya. 0