PDI Perjuangan sepertinya betul-betul tidak nyaman dengan keberadaan Koalisi Aksi Menyelamatkan Indonesia (KAMI).
"Sebenarnya agak berlebihan jika harus kuatir dengan keberadaan KAMI," ujar Ketua Majelis Pro Demokrasi (Prodem) Iwan Sumule dalam cuitan akun Twitter, Senin (31/8).
Bagi Iwan, gerakan KAMI adalah gerakan sosial yang muncul dari masyarakat. Pun tujuannya tidak untuk merebut kekuasaan.
"Sebuah kelompok yang tidak ingin merebut kekuasaan, tak ingin jadi parpol dan hanya ingin adu konsep. Gerakan moral pula," katanya.
"Bukan ancaman kok dikhatirkan? Aneh!" sindirnya.
Adapun politisi PDIP yang menyarakan kekhawatiran pada gerakan KAMI adalah Kapitra Ampera.
Bahka, Kapitra mengutip butir kedelapan KAMI dan menyebut gerakan tersebut adalah makar.
Padahal, KAMI pada butir tersebut meminta presiden bertanggung jawab sesuai konstitusi pada sumpah dan janji jabatan dalam memimpin negara.
"Menuntut presiden untuk bertanggungjawab sesuai sumpah dan janji jabatannya serta mendesak lembaga-lembaga negara (MPR, DPR, DPD, dan MK) untuk melaksanakan fungsi dan kewenangan konstitusionalnya demi menyelamatkan rakyat, bangsa, dan negara Indonesia," bunyi butir kedelapan maklumat KAMI.