Kecamatan Cengkareng, tepatnya RW 016, resmi menjadi Kampung Tangguh pertama di Jakarta Barat. Kapolda Metro Jaya Irjen Muhammad Fadil Imran ingin kampung tangguh ini bisa menjadikan Jakarta sehat, kuat, dan aman.
"Semoga dengan kampung tangguh ini harapan dan cita-cita menuju Jakarta yang sehat, Jakarta yang kuat dan aman agar bisa cepat terwujud," ujar Kapolda Metro Jaya Irjen Muhammad Fadil Imran kepada wartawan di Kampung Tangguh RW 016, Cengkareng, Jakarta Barat, Selasa (8/12/2020).
|
Cengkareng merupakan satu dari tiga lokasi yang akan dijadikan Kampung Tangguh di Wilayah Jakarta Barat. Selain Cengkareng, wilayah Kebon Jeruk dan Tanjung Duren menjadi perencanaan dari pembangunan Kampung Tangguh.
Kapolda bersama Pemda DKI, Polda, dan Kodam juga segenap elemen masyarakat bahu-membahu dalam pembangunan Kampung Tangguh.
"Kampung tangguh ini fondasinya kegotongroyongan, tiangnya adalah kebersamaan, atapnya adalah kerukunan," lanjutnya.
Kapolda berharap dengan adanya kampung tangguh ini bisa menghadirkan kembali sifat asli dari bangsa Indonesia. Selain itu, empati dibutuhkan dalam membangun kampung tangguh ini.
|
Menurut Fadil, jika empati sudah tumbuh ketika salah satu warganya ada yang terdampak COVID-19, baik secara sosial maupun ekonomi, warga akan secara bersama-sama mengambil langkah selanjutnya.
"Ini akan jauh lebih efektif karena berbasis komunitas," lanjutnya.
Selain itu, menurut Fadil, dalam pembagian bantuan sosial juga bisa jauh lebih transparan. Ini karena pembagiannya dilakukan masyarakat untuk masyarakat sehingga bisa dipertanggungjawabkan.
Fadil menjelaskan, dirinya sengaja membangun Kampung Tangguh di RT maupun RW yang penyebaran COVID-nya paling tinggi. Ini sebagai uji coba efektivitas dari Kampung Tangguh itu sendiri.
"Ini adalah bagaimana cara kami memberikan yang terbaik, memberikan pelayanan, membangun operasi kemanusiaan bersama TNI-Polri," lanjutnya.
|
Sebelumnya sudah ada Kampung Tangguh di wilayah Jawa Timur yang juga merupakan program dari Kapolda. Namun, perbedaan sosial demografis menjadi salah satu yang signifikan antara Kampung Tangguh yang berada di Jawa Timur ataupun Jakarta.
"Contoh di Jawa Timur sifatnya adalah masyarakat perdesaan kalau di Jakarta ini kan masyarakat perkotaan atau urban. Nah tentunya baik dari sisi mata pencaharian, kemudian budaya, kemudian aspek-aspek yang lain ekonomi dan sebagainya tentu itu yang akan jadi persoalan sekarang kita. Ini jadi perbedaannya," jelasnya.
Menurutnya, di Jawa Timur masih banyak lahan kosong yang dapat dimanfaatkan untuk dijadikan mata pencarian. Misalnya, budi daya perkebunan, peternakan, dan sektor ladang.
Berbeda jauh dengan di Jakarta yang sudah sedikit lahan kosongnya.
"Kalau di sini padat permukiman, maka sektor UMKM apa yang bisa dikerjakan agar masyarakat tetap memiliki daya tahan ekonomi," ujarnya.
Fadil berharap semuanya dapat berjalan baik dan sesuai rencana. Dia lebih menekankan kualitas dibandingkan kuantitas. "Kalau sudah ada kuantiti, insyaallah yang lain ini pelan-pelan akan terus kita jalanin," ujarnya.
|
Dia juga berharap, jika masalah COVID-19 sudah terselesaikan, masalah-masalah lainnya bisa diatasi oleh Kampung Tangguh ini juga.
"Ke depan kalau COVID sudah berlalu, ada masalah narkoba, ada masalah hate speech, intoleransi, radikalisme, dan sebagainya ini juga bisa dikelola," tutupnya.