Tentara Nasional Indonesia (TNI) menepis pernyataan Tentara Pembebasan Negara Papua Barat-Organisasi Papua Merdeka (TPNPB-OPM) yang menuding helikopter TNI AU menyerang pemukiman warga dan gereja di Ilaga, Kabupaten Puncak.
Kepala Penerangan Komando Gabungan Wilayah Pertahanan (Kogabwilhan) III Kolonel CZI IGN Suriastawa menegaskan jika juru bicara TPNPB-OPM Sebby Sambom telah memutarbalikkan fakta yang sesungguhnya.
Suriastawa menilai TPNPB-OPM telah menyebarkan hoaks atau kabar bohong untuk menutupi aksi teror yang mereka lakukan.
“Hoaks, mereka memutarbalikkan fakta yang sebenarnya. Sengaja dilakukan untuk menutupi aksi-aksi terornya,” kata Suriastawa kepada wartawan, Selasa (18/5/2021).
Suriastawa lantas mengemukakan dalam kurun waktu dua hari lalu kelompok TPNPB-OPM justru telah melakukan pembakaran terhadap bekas bangunan PT Unggul di Kampung Kimak dan rumah warga di Kampung Paluga.
Pembakaran itu, kata dia, dilatarbelakangi konflik antara kelompok teroris Goliat Tabuni dengan kelompok teroris Lekagak Talenggen.
“Kejadian ini, diputarbalikkan faktanya oleh mereka dan seperti biasanya di-hoaks-kan bahwa yang melakukan adalah aparat TNI-Polri,” ujarnya.
Adapun, Suriastawa menjelaskan terkait adanya foto selongsong yang disebut sebagai selongsong rudal helikopter oleh kelompok TPNPB-OPM, sejatinya merupakan selongsong pelontar granat dari persenjataan.
Dia berdalih hal itu sudah sesuai dengan standar prosedur operasional (SOP) yang dimiliki pasukan TNI dalam suatu operasi.
“Itu selongsong pelontar granat. Kemungkinan besar dari penyergapan terhadap pos tinjau kelompok teroris OPM di Kampung Mayuberi Distrik Ilaga. Minggu (16/5/2021) yang menewaskan dua teroris OPM,” kata dia.
Versi TPNPB-OPM
Sebby sebelumnya menyebut militer Indonesia telah membombardir rumah-rumah warga sipil di Ilaga, Kabupaten Puncak.
Hal itu terjadi tatkala TNI dan Polri melakukan gerakan ofensif di Ilaga, Kabupaten Puncak, Papua, tanggal 15 - 16 Mei 2021.
"Ada tiga helikopter milik TNI AU yang membombardir honai-honai (rumah) warga. Satu gereja di Dolinggame diledakkan oleh pasukan Indonesia. Kami ada foto-foto buktinya," kata Juru Bicara TPNPB-OPM Sebby Sambom dalam keterangan tertulis, Senin (17/5/2021) kemarin.
Sebby menuturkan, serangan udara militer Indonesia itu menargetkan markas TPNPB-OPM di Ilaga. Namun, menurutnya area sipil juga menjadi sasaran.
Dia lantas menyebut, setidaknya ada 40 kali bom roket yang dilancarkan dalam serangan udara tersebut.
"Dalam serangan ini, militer dan melepaskan bom roket sekitar 40 Kali serangan udara dari militer gabungan," tulis mereka.
Kendati begitu, dia mengklaim, tak ada korban jiwa dari warga sipil Papua dalam operasi militer Indonesia tersebut.
"Sejak perang dimulai, ratusan warga sipil mengungsi ke kampung yang dianggap aman. Sebagian ada yang ke kota Ilaga, di rumah kepala dinas sosial. Sebagian ada yang mengungsi ke Timika dan Nabire," katanya