Habib Bahar bin Smith menegaskan banyak orang salah kira dengan sikapnya mengkritik pemerintah. Habib Bahar mengatakan melawan pemerintah sah itu dilarang dalam Islam.
Nah yang ia lakukan selama ini dalam ceramahnya bukan melawan pemerintah sah melainkan mengkritik kebijakan pemerintah.
Habib Bahar menjelaskan soal ceramahnya yang kadang dinarasikan melawan pemerintah. Habib Bahar ngaku nggak ada urusan komentar orang soal ceramahnya.
“Saya ini orang mondok, 18 tahun. Kita ngerti tidak boleh melawan pemerintah yang sah, nggak boleh. Dalam Islam mengajarkan tak boleh pemerintah sah dilawan, nggak boleh,” jelasnya dalam perbincangan di Youtube Refly Harun, dikutip Rabu 1 Desember 2021.
Nah kalau nggak melawan pemerintah sah, lalu apa yang selama ini Habib Bahar lawan dengan teriak tegas dalam ceramahnya.
“Yang kita lawan ini ketidakadilannya, kezalimannya, kemunkarannya, bukan pemerintahnya,” katanya.
Nah dia menyindir ulama di Indonesia ada yang diam dengan kebijakan pemerintah yang sengsarakan rakyatnya. Inilah yang bikin pemerintah dan negara jadi rusak. Habib Bahar mengutip sebuah ungkapan dari Imam Al Ghazali.
“Fasadur ro’iyah bifasadil umaro wa fasadul umaro bifasadil ‘ulama wa fasadul ‘ulama bi hubbil mal wal jah. Rusaknya rakyat sebab rusaknya pemerntah, rusaknya pemerintah sebab rusaknya para ulama,” kata dia.
Habib Bahar mencermati banyak ulama di Indonesia yang meninggalkan nasihat kepada pemerintah.
Banyak kebijakan yang tak berpihak dan sengsarakan rakyat malah dibiarkan oleh ulama.
“Sehingga rakyat rusak pemerintah rusak, karena rusaknya ulama, ulama diam,” katanya.
Habib Bahar bin Smith mengatakan pemerintah dikritik itu kan konsekuensi dari sistem demokrasi. Makanya kalau demokrasi ya harusnya jangan alergi dong dikritik. Habib Bahar menegaskan dia komitmen dengan kebangsaan. Makanya jangankan cuma dipenjara, dia siap korbankan jiwa raga demi bangsa dan negara.
“Demi bangsa, selama ini saya ceramah apa sih, yang saya bela rakyat susah rakyat miskin, sering kan saya bilang (dalam ceramah)” jelasnya.0