Para mahasiswa yang tergabung dalam Cipayung Plus Jambi melancarkan aksi demo, menyambut kunjungan kerja Presiden Republik Indonesia Joko Widodo. Aksi ini berlangsung di Jalan Sultan Agung, Kota Jambi, Kamis (7/4).
Massa aksi itu melayangkan penolakan wacana perpanjangan masa jabatan presiden, dan penundaan pemilihan umum.
Juga menolak kenaikan BBM jenis pertamax, meminta pemerintah menjamin ketersedian pertalite, dan mendesak pemerintah segera mewujudkan harga minyak goreng murah.
Aspirasi tersebut ingin langsung disampaikan ke Jokowi yang sedang berada di Pasar Angso Duo. Namun, terdapat aparat keamanan yang menghadang. Sehingga aksi saling dorong pun terjadi, hingga sempat terjadi kericuhan.
Seolah pantang menyerah, para mahasiswa ini terus mendorong aparat keamanan. Hanya saja, ketika sampai di Pasar Angso Duo, Jokowi sudah tidak di sana.
"Kenapa hari ini seperti ada pembungkaman demokrasi di Jambi. Dari awal kami melakukan aksi, kami sudah diprovokasi," ujar Ketua PMII Provinsi Jambi, Hengky.
Para mahasiswa ini mengeluhkan tidak bisa bertemu Jokowi. Padahal, mereka tidak mambawa barang yang berbahaya saat melancarkan aksi unjuk rasa.
"Kita tidak membawa senjata, atau molotov. Jika dikhawatirkan mengancam, bisa geledah kami," kata Ketua GMKI Cabang Jambi, Aryanto.
Aksi demo ini berlanjut di sekitar Bandara Sultan Thaha Jambi. Sebelum kepulangan Jokowi, para mahasiswa ingin bertemu di sana untuk menyampaikan aspirasi dan berdialog.
Perlu diketahui, Presiden Jokowi melakukan kunjungan kerja di Jambi. Ia mengecek harga sembako, dan menyerahkan bantuan langsung tunai (BLT) minyak goreng.
Jokowi dan jajarannya kemudian menuju pabrik pinang yang berada di Kumpeh Ulu, Muaro Jambi, untuk pelepasan ekspor. Selanjutnya, Jokowi mengunjungi Kawasan Cagar Budaya Nasional (KCBN) Muarajambi.
Sumbe: kumparan