Kanit Reskrim Polsek Tallo Iptu Faizal dicopot dari jabatannya setelah menggerebek gudang senjata tajam milik organisasi masyarakat (ormas) bernama Batalyon 120 di Jalan Korban 40.000 Jiwa, Kecamatan Tallo, Kota Makassar, Sulawesi Selatan.
"Iya, saya dapat kabar pencopotan saya itu dari kapolsek. Kata kapolsek, dia ditelepon langsung sama kapolrestabes," kata Faizal kepada wartawan, Senin (12/9).
Belum diketahui pasti alasan pencopotan Faizal sebagai Kanit Reskrim. Ia diduga dicopot dari jabatannya berhubungan dengan ormas Batalyon 120.
Sebab usai penangkapan, Faisal diminta langsung oleh Kapolrestabes Makassar untuk melepaskan 48 orang yang ditangkap.
"Saya memang ditelepon (diminta) untuk melepas (yang ditangkap) pagi-pagi, sama kapolrestabes. Tapi itu perintah lisan saja. Jadi saya takut juga lakukan (melepas) karena pertanggung jawabannya nanti," ujarnya.
Faizal mengaku pasrah dan menerima pemberitahuan pencopotannya. Ia juga telah berpamitan dengan rekannya di Polsek Tallo.
"Tidak apa-apa kalau saya mau dicopot, saya rasa yang saya lakukan ini sudah benar. Sudah banyak laporan dari warga soal Batalyon, coba tanya sendiri. Warga sudah tidak respect lagi," tutupnya.
Penggerebekan Ormas Batalyon 120
Sebelumnya, Polda Sulsel menggerebek sekretariat ormas Batalyon 120 pada Minggu (11/9) dini hari. Polisi menangkap 48 orang dan menyita ratusan senjata tajam.
Dari puluhan orang yang ditangkap polisi, banyak dari mereka masih berusia anak di bawah umur dan berstatus pelajar. Mereka berasal dari berbagai daerah, Kabupaten Maros hingga Kabupaten Gowa.
"Iya, mereka itu anak binaan Batalyon 120," kata Kapolsek Tallo Kompol Badollahi saat dikonfirmasi wartawan, Minggu (11/9) sore.
Ketika polisi menggerebek Batalyon 120, ditemukan puluhan anggota diduga sedang berpesta minuman keras. Polisi juga menemukan ratusan senjata tajam, seperti 164 anak panah busur, 4 buah parang, senjata rakitan jenis paporo, 3 buah ketapel panah busur, dan 38 botol bekas minuman keras.
Tetapi, Badolahi berkilah. Ia menyebut ratusan barang bukti senjata tajam yang ditemukan tidak digunakan untuk kejahatan. Melainkan, barang sitaan Batalyon 120 dari warga.
"Itu yang busur-busur yang ditemukan itu untuk dimusnahkan dari beberapa kegiatan yang merangkul anak-anak pelaku perang kelompok maupun geng motor itu disimpan di sekret-nya. Itu dari penggalangannya dan mau dimusnahkan," ungkapnya.
Sementara, anggota Batalyon 120 berinisial IL (18) mengaku berkumpul di sekretariat usai keliling menonton balapan liar. Ia mengaku senjata tajam yang ditemukan untuk perang kelompok.
Ormas Binaan Wali Kota dan Kapolda
Batalyon 120 adalah ormas yang dibina dan dikukuhkan langsung oleh Wali Kota Makassar Danny Pomanto dan Kapolda Sulawesi Selatan Irjen Nana Sujana. Mereka dikukuhkan di Lapangan Karebosi, Makassar, pada 14 Maret 2022.
“Seluruh potensi pada Batalyon 120 akan kita gali bersama. Insya Allah di bawah bimbingan Pak Kapolda serta dewan pembina, menjadikan Batalyon 120 dari anak-anak yang sering tawuran kita bimbing mereka jadi produktif,” ucap Danny dalam sambutannya kala itu.
Anggota ormas ini direkrut dari kelompok anak jalanan yang sering tawuran dan membuat onar. Mereka disatukan dalam Batalyon 120 dengan dalih untuk menekan angka kejahatan dan kriminal di Makassar.
Sumber: kumparan