Presiden Joko Widodo (Jokowi) mendoakan kesembuhan bagi mantan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump yang mengalami insiden penembakan saat berkampanye di Pennsylvania, Sabtu (13/7/2024).
Melalui cuitan di media sosial X, Jokowi menyampaikan bahwa dirinya terkejut dan sedih atas kejadian penembakan Donald Trump yang merupakan calon Presiden AS dari Partai Republik.
"Saya terkejut dan sedih atas kejadian penembakan terhadap mantan Presiden Donald Trump hari ini," tulis Jokowi melalui akun X @jokowi, Minggu (14/7/2024).
Jokowi menegaskan bahwa segala bentuk kekerasan tidak dapat dibenarkan di dalam kehidupan berdemokrasi di seluruh dunia.
"Doa saya bagi kesembuhannya dan semua orang yang menjadi korban pada insiden ini," ujarnya.
Untuk diketahui, Trump yang merupakan presiden AS 2016-2020 itu tengah berkampanye di Pennsylvania jelang Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024. Saat berada di podium, Trump mendengar tembakan peluru yang lewat di belakang kepalanya. Trump lalu memegang telinga kanannya dengan tangan kanannya, lalu menurunkan tangannya sebelum berlutut lemas di belakang podium, sebelum Agen Rahasia atau United States Secret Service menyerbu untuk melindunginya.
Agen Rahasia dan tim kampanye calon presiden Partai Republik itu mengatakan bahwa kondisi Trump aman setelah penembakan di Butler, Pennsylvania, sekitar 30 mil (50 km) di Utara Pittsburgh. Video dan foto yang beredar di media menunjukkan darah berceceran di pipi kanan dan telinga Trump.
Beberapa jam setelah insiden, Biro Investigasi Federal (FBI) berhasil mengidentifikasi pelaku penembakan Trump. FBI menyebut penembak Donald Trump adalah seorang pria berusia 20 tahun dari Pennsylvania.
Berdasarkan investigasi sejauh ini, FBI juga menyatakan bahwa insiden penembakan itu terindikasi adanya percobaan pembunuhan terhadap Donald Trump. Trump lalu mengonfirmasi bahwa dia ditembak di telinga kanannya saat berpidato untuk kampanyenya di Pennsylvania dan menyatakan banyak mengalami pendarahan.
"Saya tertembak dengan peluru yang menembus bagian atas telinga kanan saya. Saya langsung tahu ada yang tidak beres karena saya mendengar suara mendesing, tembakan, dan langsung merasakan peluru merobek kulit. Banyak pendarahan terjadi, jadi saya kemudian menyadari apa yang terjadi," tulis Trump di jejaring sosial Truth Social.
Sejumlah kepala negara telah menyampaikan keprihatinannya terhadap insiden penembakan itu, termasuk Presiden AS Joe Biden dan Presiden Barack Obama.