Image description
Image captions

Program Magrib Mengaji mendapat perhatian dari ulama Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) dan Muhammadiyah.

Wakil Ketua Pimpinan Wilayah Muhammadiyah DKI Jakarta, Agus Suradika mengatakan, program gagasan Ridwan Kamil tersebut sejatinya merupakan tradisi lama yang mulai hilang di DKI Jakarta.

Program ini pun telah digagas pejabat terdahulu di Jakarta meski hasilnya belum maksimal.

"Dulu Walikota Jakarta Barat menginisiasi itu, tapi karena lingkupnya hanya berupa edaran dari walikota, program itu tidak berjalan maksimal. Sebenarnya ini tradisi lama di Jakarta," kata Agus dalam keterangan tertulisnya, Minggu, 20 Oktober 2024.

Sementara itu, Ketua PBNU, Ahmad Fahrur Rozi menyambut baik program Magrib Mengaji. Menurutnya, program tersebut bisa kembali menumbuhkan minat anak-anak muslim di Jakarta untuk rajin mengaji.

"Kami setuju program salat berjemaah dan mengaji jika dilaksanakan secara baik dan konsekuen,” ujar ulama yang akrab disapa Gus Fahrur ini.

Menurut Gus Fahrur, suasana religius merupakan nilai yang sangat penting dalam kehidupan manusia modern karena kitab suci mengajarkan nilai-nilai luhur yang perlu digunakan sebagai pedoman dalam bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara.

"Pembentukan karakter dengan landasan akhlak moral keagamaan ini jauh lebih efektif dan efisien dibandingkan landasan lainnya,” tandas Gus Fahrur.