Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Setyo Budiyanto, merespons desakan publik terkait penangkapan Harun Masiku, buronan yang hampir lima tahun menghilang. Ia menegaskan bahwa kasus ini adalah "hutang lama" yang harus segera diselesaikan di bawah kepemimpinannya pada periode 2024-2029.
"Masalah Harun Masiku atau HM, demonya banyak, pasti akan kami respons. Kami akan melihat sejauh mana perkembangan kerja sama, penyelidikan, dan lain-lain. Ini hutang yang sudah cukup lama dan cukup panjang," ujar Setyo dalam konferensi pers usai serah terima jabatan (sertijab) di Gedung Juang KPK, Jumat (20/12/2024).
Setyo juga menekankan bahwa kasus Harun Masiku menjadi perhatian besar seluruh jajaran KPK, termasuk para pimpinan dan direktur, yang memiliki komitmen kuat untuk menuntaskannya
"Saya yakin semua orang yang menjadi pimpinan, deputi, dan direktur memiliki keinginan besar untuk menuntaskan perkara ini," tambahnya.
Ia mengajak seluruh pihak untuk mendoakan agar mantan caleg PDIP yang menjadi tersangka kasus suap pengkondisian PAW anggota DPR 2019-2024 tersebut dapat segera ditangkap.
"Mudah-mudahan dengan dukungan doa dari semua pihak, kami bisa menuntaskannya. Mudah-mudahan seperti itu," kata Setyo.
Sebelumnya, ratusan massa dari Badan Eksekutif Mahasiswa Nusantara (BEM Nusantara) Daerah Khusus Jakarta dan sejumlah kelompok masyarakat lainnya menggelar aksi di depan Gedung Merah Putih KPK selama sepekan terakhir ini. Mereka mendesak KPK untuk menangkap Harun Masiku secepat mungkin.
"Pembiaran terhadap buronan seperti Harun Masiku akan menjadi preseden buruk bagi bangsa ini. Hal ini seperti memberikan ruang bagi para pejabat korup untuk merasa aman dari hukuman. Kami tidak ingin negara ini memelihara koruptor," tegas Koordinator Aksi dalam keterangan tertulisnya, Jumat (20/12/2024)
Aksi tersebut mencerminkan keresahan mendalam masyarakat dan harapan besar agar KPK kembali menjadi lembaga yang tegas, berintegritas, dan tidak pandang bulu dalam menuntaskan kasus korupsi.
sumber: inilah