Image description
Image captions

TNI AL bersama Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) sepakat bakal membongkar pagar laut yang membentang sejauh 30 kilometer di perairan Tangerang, Banten, yang direncanakan pada Rabu (22/1) lusa.

Hal tersebut diungkapkan oleh Menteri KKP Sakti Wahyu Trenggono saat menerima kunjungan Kepala Staf Angkatan Laut (KSAL) Laksamana Muhammad Ali, di Jakarta, Senin (20/1).

“Kita berkoordinasi dengan KSAL beserta jajaran, saya dan pak wakil menteri, dalam rangka untuk mengevaluasi terhadap apa yang sekarang ini menjadi isu yang ramai. Itu adalah soal pagar laut,” ungkap Trenggono.

Dia menyebut KKP akan memberi waktu kepada pemilik pagar laut Tangerang, Banten untuk mengakui perbuatannya sebelum dibongkar pada lusa.

Menurutnya ultimatum ini diberikan sehingga pembongkaran dapat terlaksana sesuai prosedur tanpa menimbulkan dampak negatif bagi lingkungan, masyarakat serta tidak mengaburkan proses hukum.

“Jadi, kita akan memberikan batasan waktu sampai dengan besok Rabu pagi, kita akan rapat bersama Bupati, lalu siangnya kita akan lakukan tindakan pembongkaran. Begitu, pak KSAL ya,” kata Trenggono.

Dalam kesempatan yang sama, Ali menyetujui rencana ultimatum tersebut. TNI AL dan KKP mencari solusi cepat dan baik untuk dapat segera membantu kehidupan masyarakat nelayan di sekitar perairan Tangerang.

“Pagi ini, kami bersama pak menteri dengan pak wakil menteri melaksanakan evaluasi bagaimana cara yang baik, aman, cepat, dan praktis untuk bisa mempercepat, membantu kesulitan masyarakat nelayan,” ujarnya.

Ali juga mengatakan TNI AL bergerak atas instruksi langsung dari Presiden Prabowo Subianto untuk mengutamakan kepentingan rakyat, dalam hal ini membantu kesulitan masyarakat nelayan yang mengeluhkan keberadaan pagar laut misterius tersebut.

Target Pembongkaran 10 Hari

Kepala Dinas Penerangan Angkatan Laut (Kadispenal) Laksamana Pertama I.M Wira Hady, mengungkapkan TNI AL akan menargetkan pembongkaran jajaran pagar laut di perairan Tangerang selama 10 hari.

“Targetnya itu paling cepat 10 hari. 10 hari bukan dua bulan. Paling cepat ya,” kata Wira kepada awak media di sela pembongkaran pagar laut di pantai Tanjung Pasir, Tangerang, Sabtu (18/1).

Namun, Wira menyampaikan target pembongkaran selama 10 hari ini juga menyesuaikan terhadap kondisi cuaca di lokasi. Menurutnya, prajurit bakal sering dihadapkan dengan gelombang laut yang kencang.

“Ini akan kita laksanakan secara bertahap, kalau pun kita setiap hari melaksanakan itu paling cepat 10 hari. Tapi kalau cuacanya masih seperti ini, banyak gelombang, kami menyesuaikan waktunya,” lanjutnya.

Komandan Pangkalan Utama Angkatan Laut (Lantamal) III Brigjen (Mar) Harry Indarto, mengungkapkan 600 prajurit TNI AL yang dikerahkan terdiri dari jajaran Lantamal III, Komando Pasukan Katak (Kopaska) dan Dinas Penyelamatan Bawah Air (Dislambair) Koarmada I.

“Dari 600 orang ini kurang lebih terdiri dari Lantamal III sendiri, kemudian Kopaska, Dislambair, ada dari Dinas Kesehatan (Diskes), termasuk dari Polisi Militer Angkatan Laut (Pomal)” ungkapnya.

Per kemarin, TNI AL sudah melakukan pembongkaran pagar laut sejauh 2 kilometer di perairan Tangerang. Tak hanya itu, TNI AL juga menambah jumlah prajurit dari Pasmar 1 di Jakarta hingga melibatkan masyarakat nelayan.