Kematian siswi Sekolah Menengah Pertama Negeri (SMPN) 147, Cibubur, Ciracas, Jakarta Timur, berinisial SN (14), meninggalkan pertanyaan besar. Pasalnya, SN diduga melakukan bunuh diri usai loncat dari lantai 4 sekolah tersebut karena menjadi korban bully teman-teman sekolahnya.
Tim merdeka.com mencoba menelusuri kebenaran itu. Namun, pihak sekolah nampaknya enggan menanggapi berita simpang siur tersebut. Bahkan, Kepala Sekolah SMPN 147 Narsun yang tadinya menjanjikan akan bertemu awak media tiba-tiba pergi begitu saja dengan alasan dipanggil polisi.
"Mohon maaf, kita sudah satu pintu dan menyerahkan ke pihak kepolisian ya mas," kata Wakil Bidang Sarana dan Prasarana dan Humas SMPN 147 Misnetty saat ditemui di lokasi, Selasa (21/1).1 dari 2 halaman
Sementara itu satpam sekolah yang berdasarkan informasi adalah saksi dan yang menyelamatkan korban pun enggan berbicara. Ia mengaku tak berani memberikan informasi apapun.
"Maaf ya mas, tadi sudah dengarkan apa yang disampaikan oleh Ibu Netty, jadi maaf ya," katanya.
Tim pun akhirnya mencoba menghubungi Nasun. Narsun menegaskan, kalau di sekolah tersebut tak ada tindakan bully.
"Untuk bully pertama saya jawab saya pastikan tidak ada di sekolah. Jadi kalau anda menanyakan apakah bully, saya pastikan tidak ada itu di sekolah," tegasnya, seperti dilansir merdeka.com.
Dia mengaku, kalau sekolah telah diperiksa oleh kepolisian. Sehingga, kasus ini diserahkan oleh kepolisian.
"Selanjutnya saya tidak akan jawab banyak-banyak nih, kedua kami sudah di BAP di Polres, di Polsek. Ketiga permasalahan sudah kami serahkan sepenuhnya ke dinas dan ke polisi," ujarnya.
Lebih lanjut, Narsun enggan menjawab perihal dugaan kasus tersebut seolah-olah ditutupi. Sebab, kejadian Selasa (14/1) namun polisi baru mendapatkan kabar pada Kamis (16/1), atau selang dua hari setelah korban meloncat.
"Untuk selanjutnya dinas kami sepenuhnya ya. Saya sudah laporkan ke polisi ya, makasih ya," pungkasnya.0