Kementerian Agraria dan Tata Ruang/Kepala Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN) menampilkan seragam baru yaitu penambahan atribut Baret dan tongkat komando. Ada dua tujuan dari tampilan baru para pegawai pengurus tanah ini.
"Sebenarnya ini seragam yang selama ini digunakan oleh anggota atau pegawai ATR/BPN sudah digunakan sejak lama cuma saya tambahkan baret dan stik komando," ucap Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN) Hadi Tjahjanto, dalam Konferensi Pers di Hotel Ritz Carlton, Jakarta, Selasa (26/7).
Dia menjelaskan tujuan penambahan atribut tersebut adalah agar komunikasi dan koordinasi dari PBB, Kakantah dan Kakanwil supaya bisa berjalan dengan baik di Forkopimda (Forum Komunikasi Pimpinan Daerah).
Selain itu, lanjutnya untuk para staf ATR/BPN lebih percaya diri ketika mengenakan seragam tersebut. "Saya setarakan dengan Kajati, Kajari, Kapolres, Dandim, BNN. Jadi saya setarakan supaya mereka konfiden untuk tampil ke depan," terang Hadi.
Berhadapan dengan Mafia Tanah, Laporkan ke Hotline Kejaksaan Agung
Jaksa Agung Republik Indonesia Burhanudin meminta seluruh jajaran untuk memberantas mafia tanah. Dia meminta seluruh jajaran di daerah membuka pintu seluas-luasnya untuk menyerap laporan masyarakat yang berhadapan dengan mafia tanah.
Dia bahkan memerintahkan setiap satuan kerja membuka hotline khusus. Hotline ditujukan untuk menampung dan memudahkan masyarakat mengadukan permasalahan hukum yang terindikasi menjadi korban mafia tanah.
Saat ini untuk tingkat Pusat di Kejaksaan Agung telah dibuka Hotline Pengaduan di 081914150227. Langkah di tingkat pusat ini diharapkan diikuti oleh jajaran di level daerah.
"Mari kita bersama sama bahu membahu basmi habis para mafia tanah! Dan berikan perlindungan dan kepastian hukum pada warga masyarakat yang menjadi korban sindikat mafia tanah," tegas dia dalam kunjungan kerja ke Sumatera Utara, Jumat (12/11).
Dia memerintahkan jajarannya segera membentuk tim khusus untuk menanggulangi sindikat mafia tanah. Tim yang beranggotakan jajaran Intelijen, Pidum dan Pidsus Kejagung diharapkan bisa menangani dan memberantas mafia tanah sampai ke akar akarnya.
"Penanganan mafia tanah ini merupakan atensi khusus dari saya," ujar dia.
Dia juga mewanti-wanti segenap anak buah agar jangan coba-coba 'main mata' dengan sindikat mafia tanah. Sebab ada tindakan tegas yang sudah menanti.