Kapolda Banten Irjen Suyudi Ario Seto mengungkap kronologi penembakan bos rental mobil yang terjadi di Rest Area KM 45 Tol Merak-Tangerang.
Suyudi menerangkan peristiwa itu bermula dari penyewaan mobil Honda Brio warna oranye bernopol B 2669 KZO yang dimiliki korban ke pelaku pada 2 Januari 2025
“Kasus ini dilaporkan kepada kami terkait dengan tindak pidana penggelapan, sesuai dengan Pasal 372 KUHP sesuai dengan laporan polisi yang diterima oleh Polsek Rajeg, Polres Kota Tangerang tanggal 2 Januari 2025,” kata Suyudi dalam jumpa pers di Koarmada, Jakarta Pusat, Senin (6/1/2025).
Pelapor dari kasus ini yakni Agam Muhammad Nasruddin, seorang warga Taman Raya Rajeg, Desa Mekarsari, Kecamatan Rajeg, Kabupaten Tangerang.
Suyudi mengatakan, peristiwa penggelapan ini terjadi di tempat rental CV Makmur Raya, Rajeg, Kabupaten Tangerang pada pukul 00.15 WIB. Mobil itu disewa oleh seorang warga Pandeglang berinisial AS.
“Yang selanjutnya AS ini menyerahkan, setelah dia menyewakan diserahkan pada saudara IH, yang saat ini masih DPO. Kemudian saudara IH ini bukan hanya dia dititipkan kendaraan oleh AS saja, tapi juga dia menyiapkan KTP Palsu dan KK Palsu atas nama AS. Ya tentunya ini sebagai syarat dokumen penyewaan kendaraan,” tuturnya.
Lalu, IH menyerahkan mobil dijual ke RH dengan harga Rp23 juta. Setelah itu dijual kembali ke SY yang merupakan oknum TNI AL dengan harga Rp40 juta.
Suyudi menekankan, pihaknya kini tengah memeriksa saksi atas peristiwa tersebut. Pihaknya juga telah menyimpan beberapa barang bukti seperti surat BPKB, dan STNK, mobil, kunci kendaraan juga surat tanda terima sewa kendaraan.
“Sehingga mobil Brio ini setelah dikuasai oleh oknum anggota TNI AL, kemudian dibawa, yang rencananya disewa itu untuk digunakan ke daerah Sukabumi. Dan di dalam kendaraan itu sudah terpasang tiga GPS. Satu GPS masih aktif, dua di GPS ini sudah tidak aktif. Karena dua GPS ini mati, maka si pemilik rental, saudara agam, dan ayahnya, dan juga staff-nya, keluarganya, melakukan pencarian secara sendiri, secara mandiri,” jelas Suyudi.
Dari peristiwa itulah, terjadi upaya perampasan atau pengambilalihan dari pihak penyewa rental mobil. “Tapi karena adanya situasi yang agak tarik-menarik di sana, sehingga terjadilah penembakan,” sambungnya.