Sekjen PDIP, Hasto Kristiyanto akhirnya muncul di hadapan publik usai ditetapkan sebagai tersangka oleh KPK.
Dalam tayangan video yang beredar, Hasto menegaskan, bahwa dirinya akan menghormati proses hukum yang sedang berjalan saat ini.
Namun ia juga menegaskan tak akan menyerah dengan permasalahan yang dihadapinya saat ini.
Berikut pernyataan lengkap Sekjen PDIP, Hasto Kristiyanto:
Terima kasih seluruh masyarakat Indonesia yang saya cintai dan banggakan.
Setelah penetapan saya sebagai tersangka oleh KPK, maka sikap dari PDI Perjuangan adalah menghormati keputusan dari KPK.
Kami adalah warga negara yang taat hukum. PDI Perjuangan adalah partai yang menjunjung tinggi supremasi hukum.
Sejak awal ketika saya mengkritisi bagaimana demokrasi harus ditegakkan. Bagaimana suara rakyat tidak bisa dikebiri.
Bagaimana negara hukum tidak bisa dimatikan, dan bagaimana mata kekuasaan yang otoriter, yang menindas rakyatnya sendiri harus dihentikan.
Saya sudah memahami berbagai resiko-resiko yang akan saya hadapi.
Maka sebagai murid Bung Karno, saya mengikuti apa yang tertulis di dalam buku Cindy Adam ini.
Inilah kitab perjuangan saya dan seluruh kader-kader PDI Perjuangan sekarang memasuki tahap Bab 9.
Di mana Bung Karno ketika mendirikan PNI prinsip yang dipegang adalah non cooperation. Demi cita-cita Indonesia merdeka.
Demi rakyat berdaulat bisa berserikat berkumpul dan menyampaikan pendapatnya, maka penjara pun adalah suatu jalan dan bagian dari pengorbanan terhadap cita-cita.
Itulah nilai-nilai yang diperjuangkan oleh seluruh kader PDI perjuangan.
Ketika muncul berbagai intimidasi agar tidak dilakukan pemecatan, terhadap sosok yang memiliki ambisi kekuasaan.
Sehingga konstitusi pun sepertinya mau dilanggar dengan perpanjangan masa jabatan tiga periode ataupun perpanjangan masa jabatan itu, maka demi konstitusi Ibu Mega berdiri menjaga demokrasi
Dan ketika aparat penegak hukum digunakan dengan segala cara untuk melakukan intimidasi, sumber sumber daya negara digunakan demi kepentingan
politik praktis, maka pilihan untuk menghadapi tembok tebal kekuasaan itu wajib dilakukan oleh kader-kader PDI Perjuangan.
Karena itulah, nilai-nilai yang kami perjuangkan. Nilai-nilai demokrasi. Nilai nilai kedaulatan rakyat dan bagaimana membangun supremasi hukum.
Hukum yang berkeadilan. Untuk itu kami tidak akan pernah menyerah.
Baik mau digunakan suatu proses intimidasi secara formal, maupun dengan cara-cara di luar formal sekalipun, kami sudah menyiapkan risiko-resiko terburuk.
Karena sebagaimana dilakukan oleh Bung Karno, masuk penjara adalah bagian dari pengorbanan cita-cita.
Untuk itu jangan pernah takut menyuarakan kebenaran. Kita jaga Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan.
Kita jaga marwah dari ketua umum PDI Perjuangan dari berbagai upaya-upaya yang ingin merongrong marwah dan kewibawaan partai, hanya karena ambisi kekuasaan.
Kita adalah partai yang sah, karena itulah sebagaimana kata para kader PNI ketika hadapi hukuman gantung di Ciamis, hanya gara-gara memekikkan salam merdeka, merdeka, merdeka, pada masa Belanda.
Maka mereka menuju tiang gantungan dengan mulut tersenyum dan kepala tegak.
Mari demi perjuangan berat cita-cita demi nilai-nilai yang kita perjuangkan resiko apapun siap kita hadapi dengan kepala tegak dan mulut tersenyum.
Terima kasih, merdeka.
Sumber: viva